Rabu 20 Jun 2018 15:33 WIB

Hamil di Usia 30-an?

Penelitian terbaru mengungkapkan pandangan berbeda mengenai hamil di usia 30-an.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Photo by freestocks from Pexels
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Usia kerap dikatikan dengan pengaruhnya terhadap kesuburan dan kualitas kehamilan seseorang. Ada yang menyebut setelah menginjak usia 30-an, kehamilan akan berdampak pada kesehatan bayi. Namun, di tengah perdebatan, sebuah penelitian terbaru menawarkan pandangan berbeda.

Dilansir Times of India, Rabu (20/6), sebuah penelitian yang dilakukan University of Southern California justru mendapati ada manfaat bagi wanita yang mengandung dan melahirkan pada usia 30-an. Salah satunya memperkecil risiko terkena kanker rahim.

Hasil itu didapat setelah peneliti membandingkan 9.000 wanita yang menderita kanker endometrium dibandingkan dengan 16.500 wanita yang tidak memiliki kanker. Dan wanita yang melahirkan bayi di usia 40-an 44 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker. Risiko terkena penyakit tersebut diesebut-sebut kian menurun seiring bertambahnya usia.

Dampak positif lain disebutkan bahwa anak-anak yang lahir dari wanita berusia 30-an cenderung lebih pintar dibandingkan dengan mereka yang lahir dari ibu berusia 20an atau 40an. Hasil itu diperoleh dari analisis perkembangan 18.000 anak-anak dan mendapati bahwa mereka yang lahir dari ibu berusia 30-an memiliki skor kognitif lebih tinggi daripada anak lain.

Namun, pakar kesehatan menegaskan hasil penelitian ini tidak menganjurkan Anda harus menunggu untuk hamil. Berapapun usia Anda, sangat dianjurkan berkonsultasi dengan ahli untuk mengevaluasi manfaat, dan risiko sebelum mengambil keputusan tentang kehamilan. Karena masih ada beberapa faktor yang perlu ditinjau terkait dampak kehamilan.

Bagi Anda yang berencana memiliki bayi pertama di usia 30-an juga perlu memperhatikan pola hidup sehat. Yakni,  menjaga pola makan, berolahraga, tinggalkan rokok apalagi alkohol. Perlu diingat juga memiliki anak pada usia yang lebih tua bukan berarti tanpa risiko, karenanya pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter spesialis sangat dianjurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement