REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan larangan penggunaan ponsel dan perangkat elektronik lainnya di sekolah dinilai dapat berdampak positif terhadap konsentrasi siswa. Hal ini merujuk pada studi yang dilakukan atas permintaan pemerintah Belanda, menyusul diberlakukannya kebijakan tersebut sejak 1 Januari 2024.
Studi ini melibatkan 317 sekolah menengah di seluruh Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 75 persen dari sekolah-sekolah tersebut melaporkan adanya peningkatan fokus atau konsentrasi siswa selama pembelajaran berlangsung.
Selain itu, sekitar dua pertiga sekolah menyatakan bahwa iklim sosial di lingkungan sekolah menjadi lebih baik. Sekitar sepertiga sekolah juga mengamati adanya peningkatan dalam performa akademik siswa.
Sekretaris Negara untuk Pendidikan Dasar dan Menengah Belanda, Marielle Paul, menyambut baik hasil studi tersebut. la menyatakan bahwa kebijakan ini membawa banyak manfaat positif bagi siswa dan proses pembelajaran di sekolah.
"Lebih sedikit gangguan, lebih banyak perhatian pada pelajaran, dan lebih banyak siswa yang bersosialisasi. Tidak ada lagi ponsel di kelas yang memberikan dampak positif yang luar biasa. Sangat bagus bahwa sekolah berupaya keras untuk ini," kata Paul seperti dilansir laman Reuters, Sabtu (5/7/2025).
Kebijakan pelarangan penggunaan ponsel atau alat elektronik tidak hanya berlaku di sekolah menengah, tetapi juga diterapkan di sekolah dasar di Belanda. Namun, dampaknya di jenjang pendidikan dasar dilaporkan tidak terlalu signifikan.
Hal ini disebabkan karena siswa sekolah dasar umumnya baru mulai membawa ponsel ke sekolah pada tahun-tahun akhir sebelum masuk ke jenjang menengah, sehingga frekuensi penggunaan ponsel di ruang kelas memang sudah relatif rendah. Sebagian besar sekolah masih memberikan pengecualian untuk penggunaan perangkat yang diperlukan demi alasan medis, seperti alat bantu dengar yang terhubung ke perangkat seluler.