REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita semua tahu tidur adalah kebutuhan penting untuk beristirahat dan menjaga kesehatan tubuh. Walau demikian, tidak semua orang punya waktu tidur yang cukup entah karena insomnia ataupun karena aktivitas yang terlalu padat.
Tahukah anda, kurang tidur dapat berdampak buruk mulai dari melemahnya sistem imun tubuh hingga suasana hati yang fluktuatif. Dilansir dari Insider, berikut lima sinyal tubuh yang menandakan seseorang butuh lebih banyak tidur.
1. Bergantung pada kafein
Banyak orang butuh asupan kafein untuk menyegarkan hari mereka. Ada juga yang berfikir dengan tiga gelas kafein dirinya sanggup tetap terjaga dan mengerjakan aktivitas seharian. Namun kenyataannya ketergantungan yang tinggi pada kafein merupakan sinyal seseorang yang kurang tidur.
The National Sleep Foundation mengingatkan bahwa kafein tidak dapat menggantikan kebutuhan akan tidur. Kafein hanya memberi efek sementara sedangkan obat paling mujarab agar tetap bugar menjalani aktivitas sehari-hari adalah tidur yang cukup.
2. Mata dan kulit wajah bermasalah
Lingkaran hitam di sekitar mata di pagi hari jelas pertanda bahwa seseorang tidak cukup tidur. Selain itu, kondisi kulit juga menjadi gambaran bagaimana kualitas dan kuantitas tidur. Munculnya jerawat atau bintik pada wajah (breakout) adalah salah satu tanda orang kurang tidur. Masalah pada kulit wajah ini bisa diatasi dengan perawatan kulit. Namun resep utama menjaga kesehatan wajah adalah menjaga kecukupan waktu tidur.
3. Lama sembuh
Saat tidur, sel-sel dalam tubuh mengalami regenerasi. Kurang tidur akan berdampak pada lemahnya sistem imun sehingga saat jatuh sakit seseorang butuh waktu lama untuk sembuh. Tubuh merilis protein pelindung bernama sitokine selama tidur yang melawan inflamasi dan infeksi. Jika kurang tidur, tubuh tidak dapat menyembuhkan sakit dengan cepat.
4. Selalu lapar
Jika anda selalu merasa lapar dan berat badan naik, bisa jadi itu adalah tanda tubuh kurang tidur. Kurang tidur akan mendisrupsi dua hormon yakni ghrelin dan leptin. Ghrelin dan leptin meregulasi keseimbangan energi yang membuat otak mengirim rasa lapar atau kenyang. Saat seseorang kurang tidur, ia cenderung makan lebih banyak kalori dan ingin makan di waktu-waktu yang tidak beraturan.
5. Mood fluktuatif
Kurang tidur tidak hanya berimbas pada kondisi fisik namun juga psikis. The National Sleep Foundation menyebut hubungan antara mood dan tidur sebagai 'hubungan yang kompleks'. Kurang tidur bisa menyebabkan kondisi mood menjadi buruk. Maka jika anda merasa mood sedang buruk atau suasana hati naik turun, ada baiknya menambah jam tidur anda untuk memperbaiki mood.