REPUBLIKA.CO.ID, CANNES -- Suara para aktivis yang tergabung dalam gerakan #MeToo ikut ambil bagian dalam perhelatan Festival Film Cannes, Sabtu (12/5). Cate Blanchett, Marion Cotillard, Patty Jenkins, dan sederet wanita lain yang bekerja di industri perfilman berkumpul. Mereka menyuarakan tuntutan agar tercipta kesetaraan perlakuan kepada kaum hawa di jagat bisnis perfilman.
Blanchett menyatakan total terdapat 82 sutradara wanita yang pernah berdiri di Palais, teater utama Festival Film Cannes, sejak acara ini bergulir pada 1942. Di periode yang sama, terdapat 1.866 sutradara pria yang berdiri di Palais. Jumlah yang amat timpang itu mengusik para wanita yang selama ini terjun ke industri perfilman.
"Wanita bukan kaum minoritas di dunia, tetapi industri belum memberikan tempat yang seimbang. Sebagai wanita kami menghadapi tantangan-tantangan unik. Namun kami berdiri bersama di sini hari ini sebagai simbol determinasi dan komitmen untuk kemajuan. Kami para penulis, produser, sutradara, aktris, sinematografer, agensi, editor, distributor, agen penjualan, dan semua yang terlibat di dunia seni peran," seru Blanchett dalam pidatonya.
Usai Blanchett berbicara, sutradara film legendaris asal Perancis Agnes Varda menambahkan. "Tangga di industri kita harus bisa diakses oleh siapapun. Ayo mendaki," ujarnya.
Penyelenggara festival ikut dikritik karena dinilai tidak cukup memberi ruang dan pengakuan bagi gerakan #MeToo dan Time's Up. Penyelenggara juga disalahkan karena tidak memberikan promosi yang cukup bagi sineas-sineas wanita. Hanya tiga dari 18 film di kompetisi tahun ini yang dibesut oleh wanita. Jumlah ini adalah yang paling sedikit sejak 2011.
Juru bicara demonstrasi mengatakan kesadaran baru ini muncul sejak terbongkarnya skandal busuk Harvey Weinstein yang disebut sebagai Harvey Day. Produser Harvey Weinstein yang meroketkan nama sederet aktris-aktris Hollywood, diketahui telah melakukan pelecehan seksual selama berpuluh tahun. Banyak aktris di bawah asuhannya atau yang sedang terlibat proyeknya menjadi sasaran pelecehan Harvey.