Jumat 11 May 2018 07:35 WIB

Tren Micellar Water dan Efek Buruknya untuk Kulit

Micellar water tidak dapat melenyapkan semua kotoran dari kulit.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Ragam pembersih wajah tersedia di pasaran, salah satunya Micellar Water.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Ragam pembersih wajah tersedia di pasaran, salah satunya Micellar Water.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Produk pembersih berupa micellar water semakin populer digunakan oleh banyak wanita di dunia. Selain praktis dan multifungsi, micellar water juga disebut mampu membersihkan riasan wajah dengan baik.

Akan tetapi di tengah ramainya produsen kosmetik yang merilis micellar water, ada studi dan praktisi yang mengungkap efek buruk produk tersebut. Dermatologis Julia T. Hunter, MD mengatakan micellar water tidak dapat melenyapkan semua kotoran dari kulit.

Dilansir dari Insider, micellar water disebut bisa memicu infeksi, gatal, pembengkakan, dan kekeringan pada kelopak mata karena tidak dapat membersihkan riasan dengan sempurna. Untuk mencegah efek samping, dermatologis dan ophthalmologis merekomendasikan penggunaan make up remover sebelum micellar water. Tujuannya adalah memastikan wajah benar-benar bersih.

Optometris di Beverly Hills, Kambiz Silani, OD menerangkan produk pembersih wajah berbasis minyak dapat memicu pertumbuhan bakteri. Salah satu dampaknya adalah terjadi meibomian gland dysfunction (MGD). "MGD adalah kondisi serius yang menyebabkan inflamasi, dan atau terhambatnya kerja kelenjar minyak di kelopak mata," jelas Silani. Ketika kelenjar minyak pada mata terganggu, mata akan menjadi kering, iritasi, dan memerah.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Ophtalmology pada 2015 menghubungkan gejala-gejala tersebut dengan penggunaan pembersih wajah berbahan dasar minyak. Penelitian itu mengungkap makin banyak kaum wanita yang mengeluhkan tanda seperti yang dijelaskan Silani.

Walaupun produsen micellar water mengklaim produknya bebas minyak, hal itu dianggap menyesatkan. Teknologi micellar tidak dapat dipisahkan dari molekul pembersih berbahan minyak dan air. Silani mengatakan sodium EDTA yang umum dipakai dalam pembuatan micellar water bertanggung jawab dalam terjadinya iritasi mata.

Menurutnya, cara terbaik menjaga kesehatan mata adalah menghindari penggunaan riasan mata tahan air. Karena, biasanya riasan tahan air perlu dibersihkan dengan pembersih berbahan dasar minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement