Ahad 18 Mar 2018 02:40 WIB

Obat Steroid Jangka Panjang Bisa Memicu Glaukoma

Pengguna obat steroid harus rutin kontrol setiap tahun.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan RS Mata Dr YAP Rastri Paramita (kanan) dan Dokter Spesialis mata subdivisi glaukoma RS Mata Dr YAP Erin Arsianri.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan RS Mata Dr YAP Rastri Paramita (kanan) dan Dokter Spesialis mata subdivisi glaukoma RS Mata Dr YAP Erin Arsianri.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dokter Spesialis Mata Subdivisi Glaukoma RS Mata Dr Yap Tatang Talka Gani mengatakan obat-obatan steroid, baik berupa salep, oral, pil, maupun tetes yang digunakan jangka panjang bisa menimbulkan glaukoma. Karenanya pengguna obat-obat steroid secara rutin harus kontrol rutin setiap tahun,

Glaukoma merupakan kerusakan saraf mata yang diikuti gangguan lapang pandang yang khas. Klasifikasi glaukoma ini terbagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder.

Glaukoma primer merupakan jenis glaukoma yang diturunkan dan tidak diketahui penyebab pastinya. Karena itu apabila dalam satu keluarga diketahui ada yang menderita glaukoma primer,maka keluarga terdekat perlu memeriksakan kondisi matanya.

"Selanjutnya glaukoma sekunder merupakan jenis glaukoma yang tidak diturunkan dan diketahui penyebab pastinya. Diantaranya trauma mata, radang mata, diabetes mellitus, perdarahan dalam mata, katarak, dan obat-obat yang mengandung steroid," jelas Tatang dalam jumpa pers Pekan Glaukoma Sedunia 2018, Senin (12/3).

Glaukoma juga bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Menurut Dokter Spesialis Mata Subdivisi Glaukoma RS Mata Dr YAP Retno Ekantini, glaukoma pada anak-anak penyebabnya biasanya tidak sempurnanya pembuangan cairan di bola mata (humor aquos). Sehingga air di dalam mata tidak bisa keluar dan ini mengakibatkan tekanan bola mata tinggi.

Glaukoma pada dewasa biasanya karena gangguan suplai darah ke saraf mata dan kelemahan saraf mata yang bersifat bakat

(primer) atau sekunder.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita glaukoma, kata Direktur RS Mata Dr YAP N Eny Tjahjani Permatasari, biasanya dilakukan pemeriksaan lapang pandang dan tekanan bola mata. Pencegahan glaukoma ini penting karena glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di hampir seluruh dunia dan menjadi penyebab kebutaan permanen terbesar (nomor satu) di dunia.

Padahal, kata Retno menambahkan, penderita glaukoma tidak selalu buta kalau terdiaognosa sejak dini dan saraf mata dipertahankan masih bisa melihat sampai seumur hidup. Apalagi sekarang obat-obatan glaukoma bisa gratis dan dilakukan pengobatan terus. Yang penting kontrol rutin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement