Rabu 07 Mar 2018 04:30 WIB

Kebiasaan Mencium Bibir Anak Berpotensi Membahayakan

Dokter gigi menilai orang tua perlu menjauhi kebiasaan ini karena dapat membahayakan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Gigi susu anak
Foto: blogspot.com
Gigi susu anak

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang tua menunjukkan kasih sayang mereka dengan mencium bibir bayi atau anak kecil mereka. Terlepas dari pro kontra kepantasan mencium anak di bagian bibir, dokter gigi menilai orang tua perlu menjauhi kebiasaan ini karena dapat membahayakan kesehatan anak.

Dokter gigi Richard Marques mengatakan gigi susu belum memiliki kekuatan untuk melawan efek merusak dari bakteri. Hal ini membuat gigi susu cukup rentan terhadap infeksi.

"Gigi susu memiliki jenis enamel dan dentin yang berbeda dibandingkan gigi tetap," ungkap Marques seperti dilansir Independent.

Pada anak, gigi susu mereka memiliki enamel yang jauh lebih tipis dibandingkan enamel pada gigi tetap. Kondisi ini membuat gigi susu lebih rentan untuk mengalami karies.

Ketika orang tua mencium bibir anak kecil mereka, secara tak sadar akan terjadi pertukaran air liur yang memungkinkan bakteri dari mulut orang tua berpindah ke anak mereka. Salah satu bakteri penyakit yang mungkin mengenai anak adalah streptococcus mutans.

"Bakteri ini dapat menyebabkan karies pada gigi susu," terang Marques.

Tak hanya pada anak yang sudah memiliki gigi susu, bakteri ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mulut bayi. Marques mengatakan bakteri //streptococcus mutans// dapat mempengaruhi jaringan lunak dan gusi bayi sebelum gigi susu tumbuh.

Selain bakteri penyebab karies, ada beragam penyakit atau virus yang juga bisa ditularkan orang tua ketika mencium bibir anak. Beberapa di antaranya adalah flu atau pilek serta virus herpes simplex 1 (HSV-1).

Oleh karena itu, Marques mengimbau agar orang tua menjauhi kebiasaan mencium anak kecil di bagian bibir. Selain mencium di bagian bibir, Marques juga menyarankan agar orang tua tidak berbagi alat makan yang sama dengan anak maupun meniup makanan anak.

Marques juga memberikan beberapa masukan lain kepada orang tua terkait upaya menjaga kesehatan gigi anak. Salah satunya adalah tidak menempatkan sikat gigi orang tua dan anak pada satu tempat penyimpanan. Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak mereka tidak menelan pasta gigi selama menyikat gigi. Yang tak kalah penitng, orang tua juga perlu membatasi asupan gula anak dan memeriksakan gigi anak ke dokter setip enam bulan sekali.

Marques mengatakan orang tua sebaiknya mulai memeriksakan gigi anak secara rutin ke dokter gigi ketika anak memasuki usia dua atau tiga tahun. Pemeriksaan gigi rutin bermanfaat untuk mengecek keberadaan lubang pada gigi anak maupun memantau pertumbuhan gigi anak.

"Pencegahan adalah kuncinya. Kami lebih suka menolong anak kecil untuk tidak tidak mendapatkan karies," ujar Marques.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement