Senin 19 Feb 2018 12:36 WIB

Penasaran Benda Terkotor Apa di Hotel?

Segera cuci tangan setelah menyentuh benda asing.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Kamar hotel.
Foto: Flickr
Kamar hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan adalah bisnis yang kotor. Termasuk ketika Anda merasa aman dan bersih saat memasuki hotel mewah, kuman dan bakteri jahat juga sudah menanti.

Dari angkutan umum ke bandara menuju taksi, kuman merajalela. Anda mungkin berpikir begitu check in ke kamar hotel, Anda akhirnya berada di tempat yang aman jauh dari penyakit menular. Namun, itu anggapan salah. Tidak ada tempat yang aman sebab kamar hotel inkubator kotor seperti di tempat lain.

Menurut sebuah penelitian berjudul "Hotel Rooms' Most Bacteria-Laden Surfaces? Don't Touch That Dial", sekitar 81 persen permukaan di kamar hotel setidaknya memiliki beberapa bakteri. Namun, permukaan yang paling mengerikan adalah remote TV. Tidak lupa saklar lampu pun tidak jauh lebih baik, dikutip dari Travel and Leisure, Senin (19/2).

Bagian mana saja di dekat toilet cenderung memiliki kotoran. Hanya saja, mungkin bagian paling mengkhawatirkan dari kamar hotel adalah salah satu tempat yang paling dibutuhkan, tempat tidur. Sementara hotel harusnya mengganti seprai jika tamu berganti, mereka cenderung tidak mengganti seprai.

"Yang terbaik adalah menghindari kontak," profesor kesehatan lingkungan di University of Arizona Kelly Reynolds.

Cara yang sering digunakan untuk tidak menggunakan seprai bekas itu dengan menyingkirkannya. Kebanyakan orang melepas seprai tersebut dan tidur di atas kasur langsung.

Reynolds kemudian menjelaskan, sementara hotel umumnya bersih di antara bagi tamu, ada perbedaan antara pembersihan dan desinfektan. Tamu hotel yang ingin tetap waspada berkontak dengan kuman sebaiknya melakukan perjalanan dengan tisu yang memiliki disinfektan.

Tapi, saran paling praktis adalah sering mencuci tangan dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut setelah menyentuh permukaan asing. Cara tersebut akan lebih menjaga penularan kuman dan bakteri yang kasat mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement