REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- How the Grinch Stole Christmas mungkin menjadi titik balik karier bagi beberapa pemain dan anggota kru. Namun, film itu merupakan mimpi buruk bagi penata rias artis Kazuhiro Tsuji.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Vulture, Tsuji mengungkapkan bagaimana rasanya bekerja dengan Jim Carrey untuk film live-action tahun 2000. Menurutnya, bekerja bersama pemeran Grinch itusangat menyiksa secara mental.
Penata rias artis pemenang Academy Award itu mengatakan, pengambilan gambar untuk film tersebut tidak mudah bagi Carrey. Riasan yang rumit dengan bulu-bulu berwarna hijau di sekujur tubuh dan menggunakan lensa kontak besar sangat membuat tidak nyaman. Menurut Tsuji, aktor tersebut mengungkapkan rasa frustasinya pada kru.
"Begitu kami berada di lokasi syuting, dia sangat berarti bagi semua orang dan pada awal produksi mereka tidak dapat menyelesaikannya. Setelah dua minggu kami hanya bisa menyelesaikan jadwal syuting tiga hari, karena tiba-tiba dia akan menghilang begitu saja dan saat dia kembali, semuanya robek. Kami tidak bisa mengambil gambar apapun," kata Tsuji dikutip dari Aceshowbiz, Senin (12/2).
Suatu hari, Carrey pun kembali berulah dengan mengatakanpada Tsuji jika riasan yang ditempelkan pada tubuhnya berbeda dari sebelumnya. Padahal, riasan hijau itu tetap sama dari kemarin, namun tetap saja Tsuji harus perbaiki meski tetap saja sama seperti semula.
Tsuji kemudian berbicara dengan kepala penata rias artis Rick Baker dan salah satu produser film tersebut, yang juga tidak senang dengan kondisi pengambilan gambar yang lambat. Mereka menyarankan agar Tsuji mundur sehingga Carrey menyadari betapa berharganya dia dan itu berhasil.
Setelah seminggu bersembunyi, Carrey meneleponnya. Namun, penata rias artis itu tidak menjawab dan dia tidak menelepon balik. Kemudian sutradara Ron Howard menelepon, mengatakan Carrey telah bersumpah untuk berubah.
"Aku kembali ke bawah satu syarat. Saya sedang berbicara dengan teman-teman saya, dan mereka semua mengatakan kepadasaya, 'Anda harus meminta kenaikan gaji sebelum Anda kembali.' Saya tidak ingin melakukan itu agak jahat. Lalu saya mendapat ide, bagaimana kalau saya meminta mereka untuk membantu saya mendapatkan Green Card?" ujar Tsuji.
Tsuji menambahkan, dia mulai menemui terapis sesudah penggarapan film tersebut. Melalui sesi tersebut membuatnya menyadari betapa tidak bahagianya dia berada di lokasi syuting dan berharap tidak berada dalam kondisi mental tersebut kembali.