Ahad 11 Feb 2018 05:30 WIB

'Flu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung'

Risiko serangan jantung di hari ketujuh setelah mengalami flu meningkat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
virus FLU/Influenza.
Foto: Sciencealert
virus FLU/Influenza.

REPUBLIKA.CO.ID, Virus influenza sudah lama dicurigai dapat menyebabkan kematian baik secara langsung melalui penyakit flu maupun secara tidak langsung. Baru-baru ini, peneliti menemukan bahwa penyakit flu dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 2009-2014, tim peneliti asal Kanada mengungkapkan bahwa peningkatan risiko serangan jantung pada penderita flu bisa masih terlihat hingga beberapa hari terkena flu. Risiko serangan jantung di hari ketujuh setelah mengalami flu bahkan meningkat sebanyak enam kali lipat.

"Temuan kami ini penting karena kaitan antara influenza dan infark miokard akut memeperkuat pentingnya vaksinasi," terang ketua tim peneliti dari Institute for Clinical Evaluative Sciences (ICES) and Public Health Ontario Dr Jeff Kwong seperti dilansir NBC News.

Melalui New England Journal of Medicine, tim peneliti mengungkapkan bahwa beberapa virus lain yang berkaitan dengan respirasi juga meningkatkan risiko serangan jantung. Akan tetapi, tidak ada virus lain yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar virus influenza.

Tim peneliti juga mengungkapkan bahwa peningkatan risiko serangan jantung tak hanya tinggi pada kelompok yang sudah pernah mengalami serangan jantung. Kelompok yang belum pernah mengalami serangan jantung juga menghadapi peningkatan risiko yang sama ketika terkena penyakit flu.

"Kami menemukan hubungan signifikan antara infeksi saluran pernapasan, khususnya influenza, dan infark miokard akut (serangan jantung)," ungkap tim peneliti dalam jurnal tersebut.

Berdsarakan temuan ini, tim peneliti menilai orang-orang yang berisiko mengalami penyakit jantung sebaiknya melakukan upaya pencegahan infeksi saluran pernapasa, khususnya influenza. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah membiasakan cuci tangan dan juga vaksinasi.

Di sisi lain, tim peneliti mengungkapkan bahwa studi yang mereka lakukan tidak menunjukkan berapa banyak serangan jantung yang bisa dicegah melalui vaksinasi. Alasannya, orang-orang yang hanya mengalai flu ringan tidak menjalani tes influenza.

"Mengingat sebagian besar pasien dengan gejala yang lebih ringan tidak melakukan tes untuk virus respirasi, penelitian ini mungkin tida bisa digeneralisasi untuk infeksi yang ringan," terang tim peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement