REPUBLIKA.CO.ID -- Ketua Dewan Sensor Film Nasional (LPF) Malaysia, Mohd Zamberi Abdul Aziz mengatakan bahwa sebuah film memang harus disensor. Itu untuk menghindari tersinggung perasaan orang-orang Muslim di negara tersebut.

"Alur cerita film (Padmavaat) menyentuh kepekaan Islam. Itu sendiri adalah masalah keprihatinan serius di Malaysia, sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim, "kata Aziz seperti yang dikatakan oleh Free Malaysia Today.

Film yang dibintangi oleh Deepika Padukone, Shahid Kapoor dan Ranveer Singh, didasarkan pada epik abad ke-16, Padmaavat oleh penyair Malik Muhammad Jayasi.

Film ini juga menghadapi kontroversi di India  setelah berbagai kelompok Rajput menuduh Bhansali "mendistorsi fakta sejarah" dengan penggambaran ratu Padmavati. Tapi dikatakan itu hanya sebuah klaim dan berulang kali ditolak olehnya.

Menurut laporan tersebut, Aziz mengatakan bahwa distributor film tersebut telah mengajukan banding atas larangan yang akan diajukan oleh Panitia Banding Film pada 30 Januari. "Saat ini, LPF tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut karena distributor film telah mengajukan mengajukan banding ke panitia banding.

"Oleh karena itu, komentar lebih lanjut hanya akan dikeluarkan setelah panitia banding telah mengambil keputusan," kata Aziz.

Film yang dirilis pada 25 Januari di India setelah Central Board of Film Certification (CBFC) menyensornya pada bulan lalu dengan sertifikat 'U / A' dan lima modifikasi, termasuk perubahan judul dari Padmavati ke Padmaavat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika