REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketergantungan terhadap ponsel pintar cukup banyak dialami oleh warga Amerika Serikat. Studi terbaru menunjukkan bahwa sepertiga warga Amerika tak bisa menyantap makanan tanpa adanya ponsel di dekat mereka.
Dalam studi tersebut, tim peneliti melakukan survei terhadap dua ribu orang. Hasil studi menunjukkan bahwa satu dari tiga orang tidak fokus terhadap makanan mereka dan 29 persen dari responden mengatakan bahwa mereka selalu ditemani ponsel saat makan.
Studi ini merupakan penelitian lanjutan yang dibiayai oleh Nutrisystem. pada studi sebelumnya, tim peneliti menemukan bahwa 72 persen orang menonton televisi saat makan. Mereka mengaku lebih menikmati makan mereka sambil menonton televisi daripada sambil mengobrol dengan teman atau keluarga.
Menonton televisi maupun memainkan ponsel saat makan diketahui dapat mempengaruhi cara makan. Orang-orang yang menyantap makanan sambil menonton televisi atau memainkan ponsel cenderung makan lebih cepat dibanding orang-orang yang fokus menyantap makanan mereka tanpa distraksi.
"Penelitian awal menunjukkan bahwa pendekatan penuh kesadaran (mindful) saat makan dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan menyantap lebih sedikit kalori maupun lemak," ungkap ahli gizi perusahaan dari Nutrisystem Courtney McCormick seperti dilansir Fox News.
McCormick mengatakan jenis dan jumlah makanan serta bagaimana cara seseorang makan merupakan kombinasi yang perlu diperhatikan saat sedang berupaya menurunkan berat badan. Sayangnya, orang-orang yang sedang menurunkan berat badan cenderung lebih fokus pada jenis dan jumlah makanan.
Padahal, tambah McCormick, cara seseorang makan juga memegang peranan penting dalam penurunan berat badan. Distraksi dari televisi maupun ponsel hanya memberi dampak negatif terhadap cara makan seseorang.
"Cara makan juga sama pentingnya. Mulai dengan menaruh ponsel dan mematikan televisi Anda (saat makan)," sambung McCormick.
Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa 57 persen orang yang terbiasa makan dengan memainkan ponsel atau menonton televisi sulit untuk mengontrol porsi makan. Mereka tak bisa menentukan porsi makan yang ideal sehingga tak dapat mengontrol seberapa banyak makanan yang dikonsumsi.
Pada warga Amerika, hal ini memberi dampak negatif yang cukup signifikan karena mereka terbiasa untuk makan di luar. Mereka menilai porsi yang disajikan di restoran merupakan porsi ideal untuk sekali makan. Padahal porsi makanan yang disajikan di restoran Amerika cenderung besar dan melebihi porsi yang seharusnya.
"Seringkali porsi makan (di restoran) empat kali lebih besar. Mempelajari pengontrolan porsi makan merupakan kunci penurunan berat badan dan menjaga berat badan sehat," terang McCormick.