REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim penghujan telah tiba. Di bagian bumi yang lain, musim dingin yang penuh salju juga sedang berlangsung. Kondisi ini membuat penyakit flu bertebaran di mana-mana tak terkecuali di dalam kabin pesawat. Bagi mereka yang harus bepergian menggunakan moda transportasi ini, risiko terserang flu mengintai setiap waktu.
Sebagaimana diketahui, kabin pesawat adalah ruang tertutup di mana ratusan manusia berkumpul selama berjam-jam. Alhasil kuman dan bakteri hanya berputar di tempat itu dan bisa menempel di mana saja. Lalu bagaimana caranya mengurangi risiko terkena flu jika sedang ada di dalam pesawat?
Dilansir dari laman Travel and Leisure, berikut beberapa langkah preventif.
Bila anda pergi menggunakan pesawat, pilihlah kursi di dekat jendela daripada di dekat lorong jika memungkinkan. Semakin dekat dengan orang yang berlalu lalang maka semakin tinggi juga risiko terkena flu. Atas alasan itu, kursi terbaik adalah yang dekat dengan jendela.
Cara lain yang bisa diterapkan adalah dengan mengantre dengan renggang ketika akan naik ke pesawat. Memberi jarak dengan orang lain bertujuan mengurangi risiko terkena flu.
"Jangan biarkan hidung dan mulut anda basah terkena air liur atau ingus. Keringkan hidung dan mulut anda untuk mengurangi potensi menularkan kuman dan baktei kepada orang lain," jelas dokter Nicholas Testa dalam wawancaranya dengan ABC.
Ketika sudah berada di dalam pesawat, ingatlah bahwa nampan merupakan salah satu tempat terkotor. Kamar mandi juga tempat yang kotor namun petugas secara berkala membersihkan kamar mandi. Sebaliknya, nampan kerap luput dari pengamatan petugas kebersihan.
Oleh karena itu sebelum menggunakan nampan oleskanlah jeli antibakteri di permukaannya atau usap dengan tisu basah. Cara ini bisa membantu kita mengurangi kontak dengan kuman dan bakteri di pesawat.
Terakhir, biarkan ventilator udara di atas kepala anda tetap menyala. Jika tiba-tiba orang di dekat kita bersin maka udara akan langsung mengalir. Sehingga, udara yang sudah terkontaminasi bersin itu tidak akan menyebar ke orang-orang di sekelilingnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika