Advertisement

Kuliner Sunda yang Siap Bersaing dengan Bakso Malang

Ahad 14 Jan 2018 20:30 WIB

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Mohamad Amin Madani

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Bakso Malang sudah dikenal sebagai ciri khas dari kuliner tanah kerajaan Kanjuruhan ini. Kuliner ini bahkan sudah menyebar ke berbagai kota hingga rasanya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Meski keberadaan bakso Malang sangat kuat di wilayah aslinya, kuliner dari tanah Sunda ini nyatanya tak langsung berkecil hati. Bakso yang berasal dari Bandung, Boedjangan mencoba masuk dalam dunia persaingan kuliner di Malang. Oleh sebab itu, Bakso Boedjangan mencoba memberanikan diri membuka outlet ke-23 di Jalan Ciliwung No. 44, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang.

"Di Jawa Timur baru ada, Surabaya dan Malang. Lalu kenapa Malang? Malang itu pas buat pasar bakso dan peminatnya banyak, kenapa tidak dicoba?" kata Senior Staf Media Relation, Jelita Pramesti saat ditemui wartawan di Kota Malang.

Berdirinya warung bakso boedjangan di Malang sendiri sudah berjalan satu bulan. Dari jangka waktu tersebut, Jelita menerangkan, minat terhadap produk baksonya cukup tinggi. Dalam sehari bisa menghabiskan 200 porsi di hari kerja sedangkan saat libur dapat mencapai dua kali lipatnya.

"Dan kebanyakan segmentasi kita para perkerja, keluarga dan anak kuliahan juga ada," jelas dia.

Dari sejumlah menu yang tersedia, Jelita menyatakan, wagyu cincang dan bakso urat yang paling diminati warga Malang. Dalam seharu bisa menghabiskan 100 wagyu sedangkan bakso urat sekitar di bawah angka tersebut. Sementara untuk minuman ada pada es durian kesepian yang paling difavoritkan.

Di antara outlet yang tersebar di 11 kota, Jelita tak menampik menu yang ditawarkan serupa. Yang membedakan, dia melanjutkan, hanya pada harga karena menyesuaikan besaran bahan baku yang dikirim dari Bandung. "Jadi di sini kisaran harganya dari Rp 5 ribu sampai Rp 26 ribu," tutup dia.

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika