Jumat 12 Jan 2018 19:06 WIB

Monyet Terkecil Hingga Batu Berputar di Belitung Timur

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Indira Rezkisari
Tarsius
Foto: dok Republika
Tarsius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan satwa di sebuah kantor pemerintahan mungkin tak pernahAanda bayangkan sebelumnya. Namun Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur (Disbudpar Beltim) nyatanya memiliki koleksi buaya hingga salah satu monyet terkecil di dunia, Tarsius di dalam kantor mereka.

Disbudpar Beltim dapat dikatakan sebagai satu-satunya kantor dinas di Indonesia yang menyediakan kebun binatang mini yang terdiri dari seekor buaya yang diberi nama Monmon, penyu hijau sebesar wajan penggorengan. Hingga tarsius yang diberi nama Bonbon.

Tarsius dikategorikan sebagai monyet terkecil di dunia karena hanya dapat memiliki bobot kurang dari 150 gram dan panjang sekitar 10 sentimeter. Tarsius tergolong sebagai hewan noctural atau hewan yang beraktivitas pada malam hari. Warga Belitung biasa menjulukinya 'monyet hantu' karena biasa beraktivitas di malam hari dan memiliki bola mata besar yang jika terkena sinar akan berubah menjadi merah.

"Karena kantor selalu ramai mulai pagi hingga sore dan sepi pada malam hari, sehingga berpengaruh juga pada Bonbon. Dia jadi beraktivitas di pagi hingga sore dan tidur di malam hari," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Beltim, Ana Rosanti saat ditemui Republika.id.co di kantornya beberapa waktu lalu.

Meskipun kecil, tarsius mampu melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan jarak lompatan sejauh tiga meter. Hewan yang memiliki ekor yang lebih panjang dari panjang tubuhnya ini, ternyata merupakan hewan langka yang hanya ditemui di beberapa daerah saja, salah satunya Belitung.

Saat ini populasi tarsius diperkirakan kurang dari 1.000 ekor. Sehingga status konservasinya sendiri menurut IUCN (International Union for the Conservation of Nature) termasuk vulnerable atau rentan untuk punah.

Hewan kecil yang dapat memutarkan kepalanya hingga 180 derajat ini jug amemiliki telinga lebar yang berfungsi untuk mendeteksi gerak-gerik lawan atau mangsanya. Ada dua jenis tarsius yang hidup di Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Tarsius bancanus bancanus dan Tarsius bancanus saltatore.

Di Pulau Bangka, warga lokal biasa menyebut Tarsius dengan nama Mentilin (Tarsius bancanus bancanus). Sementara itu, di Pulau Belitung Tarsius disebut dengan nama Pelile'an (Tarsius bancanus saltatore).

Menurut Ana, para wisatawan lokal maupun mancanegara diperbolehkan untuk datang dan melihat-lihat satwa dan barang-barang khas Belitung yang disusun seperti galeri kesenian pada umunya. Ana mengatakan, wisatawan bebas berkunjung kapanpun karena Disbudpar akan buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

"Kita memang membuat konsep seperti museum, makanya Disbudpar dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Belitung Timur," kata Ana.

Selain taman binatang mini, Disbudpar juga menampilkan koleksi kopi, lada hingga timah khas Belitung. Alat-alat musik hingga perabotan rumah tangga khas Belitung tempo dulu juga terpanjang apik di dinding-dinding kantor. Terdapat satu ruangan yang disebut sebagai Ruangan empat dimensi (4D), yaitu ruangan yang dipenuhi gambar-gambar tempat wisata di Belitung yang jika diabadikan dengan akurasi yang tepat akan menghasilkan tipuan lensa dan membuat Anda seperti benar berada di tempat wisata tersebut.

Terdapat pula batu seharga Rp 2 miliar yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit. Batu hitam itu dinamakan Batu Berputar. Alasan dinamai sebagai Batu Berputar adalah karena kemampuan batu tersebut untuku berputar mengikuti kata hati dan perintah orang diatasnya.

Meskipun banyak pengunjung yang tak percaya dengan mitos tersebut, seketika keraguan mereka sirna saat mencoba langsung kemagisan batu berputar. Anda hanya perlu berdiri di atas baru dengan kedua telapak kaki yang saling bertumpukkan, lalu fokuskan pikiran. Anda dapat menyebutkan di dalam hati kemana arah yang ingin anda tuju, seperti kanan atau kiri. Anda juga dapat menyebutkannya secara langsung.

Konon, jika batu tersebut dapat berputar dengan cepat, bahkan sebelum seseorang di atasnya menyebutkan arah yang dia inginkan, maka itu menandakan bahwa hati orang tersebut bersih dan lembut. Sebaliknya, jika batu tersebut tetap diam atau lama berputar, maka menandakan bahwa orang di atasnya memiliki hati yang keras.

Salah satu pengunjung, Fitri mengaku sempat tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia juga menduga bahwa orang diddepannya hanya berpura-pura berputar. Namun setelah mencobanya sendiri, dia mengaku sangat kaget karena batu tersebut langsung berputar sesuai arah yang dia pikirkan.

"Kaget, saya kita tadi pura-pura, ternyata benar bisa berputar bahkan bisa balik arah," kata Fitri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement