REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suasana haru menyelimuti pemakaman musisi legendaris Yon Koeswoyo. Turut hadir Budayawan Emha Ainun Najib atau kerap disapa Cak Nun. Ia memerikan sambutan sesaat setelah proses pemakaman dengan suasana penuh tangis bagi siapa pun yang menghadirinya.
Cak Nun mengatakan, Yon Koeswoyo dan keluarga Kosewoyo merupakan pahlawan di hati masyarakat. Perjuangan berpuluh-puluh tahun Koes bersaudara mengingatkan tentang perjuangan sesungguhnya.
Suami Novia Kolopaking tersebut menyinggung bahwa ada beberapa pahlawan hanya dengan pidato beberapa jam sudah jadi pahlawan nasional. "Mereka tidak hanya menghibur masyarakat. Mereka adalah orang yang sudah hidup di dalam hati anda semua, ia adalah yang menyanyikan isi hati anda," kata Cak Nun di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu (6/1).
Lagu-lagu yang Yon ciptakan, kenang Cak Nun bukan kehendak dari diri pribadinya melainkan ia membuat lagu dengan melihat isi hati semua orang. Lagu mereka abadi.
"Saya sangat mencintai mereka. Saya mengharapkan para pengamat, para penulis pemeribntah mencari ilmu yang lebih luas dan lebih komplit untuk memahami keluarga koes. Karna selama ini pemahaman masyarakat terhadap kekuarga Koes sangat sedikit tidak mengerti apa letak keistimewaannya," ujarnya.
Cak Nun akan terus mencoba menulis mengenai dimensi-dimensi yang tak diketahui tentang Yon dan juga keluarga Koeswoyo. Sampai di akhir hayatnya Yon Koeswoyo pribadi yang sangat tekun dan tidak memerhatikan usianya 77 tahun. "Bayangkan saja, umur 77 tahun nyanyi di atas panggung 25 lagu nonsetop," ujarnya.
Diakhir sambutannya Cak Nun membacakan ayat dengan sangat indahnya dipersembahkan di depan makam Yon, semua orang terlihat menunduk merinding mendengarkan lafazh ilahi yang keluar dari mulut Cak Nun. "Semoga beliau mengharumi surga. Kita syukuri mereka hadir untuk bangsa Indonesia," tutupnya.