REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada tahap awal dalam membina hubungan romantis, biasanya seseorang ingin selalu menghabiskan waktu bersama pasangannya. Namun, ternyata pola interaksi seperti ini bukanlah pola interaksi yang sehat, terutama jika berniat membawa hubungan tersebut ke jenjang yang lebih tinggi, seperti pernikahan.
Psikiatris dan penulis buku berjudul ''Dont Settle: How to Marry the Man You Were Meant For'', Scott Caroll, menyarankan pasangan-pasangan baru tersebut sebaiknya mengurangi intensitas pertemuan mereka, paling tidak dua kali dalam sepekan. Hal ini penting untuk memupuk dan mengawali hubungan yang sehat pada masa mendatang.
''Sangat penting untuk tetap pada jadwal, minimal dua kali sepekan. Jadi, Anda memiliki waktu yang cukup banyak untuk tidak bertemu dengan pasangan Anda. Sehingga, Anda bisa memberikan kesempatan pada diri Anda sendiri, terutama dari perasaan terdalam Anda, terkait hubungan tersebut,'' tutur Scott seperti dikutip dari The Independent, Kamis (28/12).
Scott menambahkan, perasaan terdalam ini cukup penting untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang kemungkinan muncul dari hubungan tersebut pada masa mendatang. Dari perasaan terdalam tersebut, orang akhirnya bisa melihat, apakah pasangan Anda benar-benar membuat Anda nyaman.
Hal senada juga diungkapkanpPsikolog, Seth Meyer. Menurutnya, terlalu sering bertemu dengan pasangan Anda, terutama pada masa-masa awal membina hubungan, justru bisa berdampak negatif terhadap hubungan itu. Sebagai psikolog, yang kerap menangani masalah-masalah hubungan antarmanusia, Seth menuturkan ada salah satu faktor yang membuat sebuah hubungan tidak bertahan lama.
Faktor tersebut, pasangan-pasangan tersebut terlalu terburu-buru dalam memutuskan sesuatu. ''Sementara mungkin ada pasangan lain, yang terus bertemu setiap hari pada masa awal-awal membina hubungan, dan berhasil. Tapi ini bukanlah formula yang tepat agar hubungan romantis bisa langgeng dan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama,'' tuturnya.
Seth menjelaskan, terlalu sering bertemu dengan pasangan baru justru akan membuat pasangan tersebut akan menimbulkan perasaan yang terlalu cepat. ''Masalahnya, terlalu sering bertemu dengan pasangan Anda pada masa awal membina hubungan, maka justru akan menciptakan ilusi tentang kedekatan dan ketergantungan antara satu sama lain. Bahkan, seseorang terkadang baru sadar, dia butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk benar-benar mengenal secara lebih dalam seseorang,'' kata Seth.