Kamis 28 Dec 2017 14:07 WIB

Duta Besar Israel Temui Lorde Terkait Pembatalan Konser

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Lorde
Foto: Reuters
Lorde

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Duta besar Israel untuk Selandia Baru menyatakan ingin bertemu dengan Lorde. Keinginan tersebut diungkapkan menyusul keputusan penyanyi itu untuk membatalkan konsernya di Tel Aviv. Lorde memilih membatalkan konsernya sebagai bentuk protes atas perlakuan semena-mena Israel terhadap rakyat Palestina.

Reuters pada Kamis (28/12) memberitakan Itzhak Gerberg, duta besar Israel untuk Selandia Baru, menulis dalam surat publiknya bahwa keputusan Lorde amat disesalkan. Menurutnya boikot atas konser di Tel Aviv menunjukkan sikap permusuhan dan intoleran.

 

"Saya mengundang anda untuk bertemu secara personal membicarakan Israel. Kita berbicara mengenai prestasi dan pencapaiannya sebagai panutan demokrasi di Timur Tengah," demikian ditulis Gerberg di akun Facebook milik kedutaan Israel.

 

Sejauh ini Lorde ataupun perwakilannya belum memberikan respons dan komentar mengenai ajakan itu. Belum jelas apakah pelantun lagu 'Royal' itu akan memenuhi undangan sang duta besar atau tidak.

 

Penyanyi berusia 21 tahun ini dijadwalkan akan manggung di Tel Avin pada Juni tahun depan. Penampilannya di Israel adalah rangkaian dari tur dunia dalam mempromosikan album Melodrama.

 

Sejumlah aktivis meminta Lorde membatalkan konsernya di Tel Aviv sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Mereka berharap Lorde menolak tampil di Israel untuk menunjukkan protesnya terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina.

 

"Kami yakin bahwa boikot ekonomi, intelektual, dan seni adalah jalan efektif untuk menyuarakan protes," terang aktivis Justine Sachs dan Nadia Abu-Shanab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement