REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Dorongan untuk menjadikan even sail disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia menilai even-even sail itu sangat bagus untuk mengenalkan potensi wisata laut Indonesia kepada dunia. Hanya, menurut dia, even Sail itu harus ditingkatkan efektivitasnya.
"Harus diluaskan partisipannya, diperbanyak medianya," tutur dia di Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sabtu (2/12). Pesertanya, kata dia, lebih diperbanyak dari komunitas yatch dan bukan didominasi kapal-kapal dalam negeri.
Selain itu, kata dia, even Sail juga dimintanya untuk tidak hanya berkonsentrasi pada puncak acara. "Jadi jangan hanya seremoninya. Tapi harus dipikirkan setelahnya," tutur dia. Susi pun menekankan bahwa even sail itu program panjang.
Dia pun menyatakan setuju dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar agenda pelaksanaan sail dievaluasi. Pernyataan Susi ini merujuk pada Sail Sabang yang berlangsung di tengah cuaca ekstrem.
Saat memberikan sambutan pada acara puncak Sail Sabang, Gubernur NAD, Irwandi Yusuf, sempat meminta maaf atas kondisi cuaca yang membuat acara tersebut kurang sempurna. Sebagian atraksi pun batal digelar karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Namun demikian dia menilai Sail Sabang sudah menjadi jadi ajang wisata kelas dunia. Berbagai kegiatan seperti rally kapal layar, festival kopi dan kuliner digelar dalam acara tersebut. Hal ini bisa dijadikan momentum untuk menjadikan Sabang sebagai terminal wisata bahari dunia. Selain itu juga sekaligus mempromosikan suksesnya perdamaian di Aceh.
Saat ini, kata dia, Aceh mempunyai potensi ekonomi maritim besar yang belum dimanfaatkan optimal. Seluas 295 ribuan kilometer persegi (setara 88 persen) wilayah Aceh berupa perairan laut dan terdiri 119 Pulau. Sejak 5 Juli 2017 pihaknya dibantu pemerintah pusat untuk menyusun blueprint pembangunan kelautan Aceh.