REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi dari Indonesia dan Cina bekerja sama menggarap film Tsunami. Setelah lebih dari satu tahun masa persiapan, nota kesepahaman (MOU) proyek film telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada Senin (27/11).
Kontrak ditandatangani CEO Shinework Pictures (Cina) Jonathan Shen dan CEO Goshen Media (Indonesia) Allen Jordan, disaksikan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf. Proyek merupakan hasil dari pertemuan Pejabat Tinggi Ketiga atas Hubungan Antarmasyarakat Indonesia-Cina yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.
Film Tsunami merupakan proyek produksi film pertama antara Indonesia dan Cina yang melibatkan kerja sama bilateral kedua negara. Jonathan mengungkap bahwa ia terinspirasi pidato Presiden Cina Xi Jinping 2013 silam terkait aksi humanis tim penyelamat Cina pada tragedi bencana alam tsunami Aceh.
"Saya merasa tersentuh ketika mendengar pidato dari Mr Xi yang mengatakan bahwa kita hidup bersama-sama dan sudah menjadi kewajiban untuk menolong orang lain yang membutuhkan," ujar Jonathan yang lantas tertarik memproduksi film.
Pemilihan Goshen Media sebagai mitra kerja sama didasarkan pada profesionalisme dan pengalaman rumah produksi itu dalam industri film. Selama beberapa tahun terakhir, kata Jonathan, perusahaan Indonesia tersebut telah menjalin kerja sama co-production dengan Korea Selatan, Jepang, dan AS.
Tsunami menceritakan aksi relawan asing yang ditugaskan membantu korban bencana tsunami Aceh 13 tahun silam. Beberapa nama besar sudah ditargetkan terlibat dalam film, salah satunya adalah aktor sekaligus seniman bela diri Jet Li yang memiliki pengalaman pribadi terkait bencana tsunami.
Proses pengambilan gambar direncanakan berlangsung di dua negara dengan beberapa lokasi di Provinsi Aceh akan menjadi latar utama film. Tidak hanya didistribusikan di bioskop Cina dan Indonesia, film Tsunami diharapkan dapat diputar di seluruh negara ASEAN.
Kepala BEKRAF Triawan Munaf meyakini kerja sama tersebut dapat meningkatkan industri perfilman Indonesia yang sedang bertumbuh. Ia juga berharap proyek film Tsunami bisa mempererat hubungan kerja sama dua negara secara komersil, melihat besarnya potensi penonton Indonesia dan Cina.
"Co-production ini bisa menjadi batu loncatan untuk belajar dari Cina yang sudah maju di bidang industri perfilman, baik dari segi produksi dan teknologi," kata Triawan yang merupakan mantan personel grup musik rock progresif asal Bandung, Giant Step.