REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA, BALI -- Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, membidik wisatawan asal Amerika Serikat dan India untuk datang ke Pulau Bali, karena dua negara ini memiliki kemampuan belanja cukup tinggi setiap kali kunjungan wisata.
"Kami menyasar wisatawan Amerika dan India, karena kemampuan belanja mereka tinggi di atas 1.600 dolar AS per kunjungan," kata Kadisparda Badung, Made Badra, di Mangupura, Sabtu (25/11).
Ia mengatakan, wisatawan dari dua negara itu biasanya datang ke Bali melakukan aktivitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), menikmati kegiatan spa dan pernikahan (wedding).
Badra yang juga mantan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung ini mengatakan, kedua negara ini juga telah diberikan rilis tentang kondisi aktivitas Gunung Agung di Bali yang masih aman untuk dikunjungi. "Kami juga sudah menyampaikan rilis ke negara-negara asal wisatawan ini agar tidak khawatir datang ke Bali," ujarnya.
Pihaknya optimistis tidak ada pembatalan (cancelation) yang dilakukan wisatawan mancanegara yang ingin berlibur ke Bali umumnya dan Badung khususnya, karena mereka sudah memahami apa yang telah diinformasikan.
"Wistawan sudah memahami bahwa Gunung Agung tidak berdampak buruk terhadap objek-objek wisata khususnya di Kabupaten Badung," ujarnya.
Ia menerangkan, terkait kunjungan wisatawan mancanegara dalam kurun waktu tiga bulan terakhir Tahun 2017 menunjukkan tren penurunan.
Menurut data yang diperoleh, puncak kunjungan wisatawan mancanegara ke Badung terjadi pada Agustus 2017, sebanyak 587.333 orang wisman. Pada September 2017, menurun menjadi 537.454 orang dan pada Oktober 2017 hanya 450.160 orang. "Tren penurunan kunjungan wisatawan saat ini karena adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung," ujarnya.
Badra mengatakan, hal serupa juga terjadi pada September 2016, kunjungan wisawan mancanegara ke Badung hanya 431.107 orang, Oktober 2016 (turun menjadi 397.413 orang), November 2016 (turun menjadi 369.601 orang) dan Desember 2016 411.177 orang.
"Namun, penurunan kunjungan wisatawan Tahun 2016 ini, dipastikan bukan karena Gunung Agung tetapi karena bulan-bulan tersebut masuk law season," katanya.
Pihaknya tetap optimistis, target kunjungan wisman Tahun 2017 mencapai 5,85 juta orang dapat tercapai. "Kalau kami akumulasikan, jumlah wisman Januari hingga Oktober 2017 sudah mencapai 4,9 juta orang," kata Badra.