REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kentang goreng sangat populer dengan sebutan french frites. Namun sebenarnya jenis kentang goreng pun beragam dan memiliki perbedaan tiap negara produsennya.
Jika biasanya masyarakat Indonesia mengenal kentang goreng dari gerai makanan cepat saji, maka itu dikenal dengan kentang produksi Amerika Serikat. Berbentuk lonjong panjang dengan tekstur kering.
Akan sangat berbeda jika dibandingkan kentang goreng olahan Eropa, terutama Belgia yang disebut frites. Dengan bentuk yang lebih pendek dan memiliki potongan yang lebih besar-besar, membuat camilan ini terlihat gemuk.
"Kalau dengan Prancis hampir sama, sebab masih Eropa. Cuma sangat berbeda jika dibandingkan dengan kentang goreng Amerika," kata Perwakilan Asosiasi Industri Perdagangan dan Pengolahan Kentang Belgia Wouter Trybou.
Perbedaan lainnya, frites memiliki tekstur lembut di dalam dan garing di luar. Berbeda dengan kentang goreng Amerika yang sering kali kering di luar hingga dalam pun ikut mengering.
Kondisi tersebut membuat kentang ketika sudah dingin akan mengeras. Tekstur kentang pun tidak akan dapat dikenali dan tidak memiliki rasa kentang lagi meski baru saja digoreng.
"Karena tekstur lembut di dalam, frites masih memiliki rasa kentangnya, tanpa diberi bumbu pun sudah enak," kata Wouter.
Di samping itu, Wouter pun menegaskan, jika kentang goreng milik mereka memiliki warna kuning meski sudah digoreng dengan minyak panas. Akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan kentang goreng produksi Amerika yang berwarna keputihan setelah digoreng.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
