Selasa 21 Nov 2017 08:05 WIB

French Fries Bukan Cuma Milik Prancis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Kentang goreng Belgia atau disebut frites menjadi salah satu ikon negara Belgia. Keberadaannya didorong menjadi warisan budaya UNESCO.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Kentang goreng Belgia atau disebut frites menjadi salah satu ikon negara Belgia. Keberadaannya didorong menjadi warisan budaya UNESCO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- French fries menjadi sebutan untuk semua kentang goreng yang ada. Padahal, kentang goreng ternyata bukan hanya milik Prancis saja.

French fries memiliki arti kentang goreng ala Prancis. Namun, penamaan ini ditangguhkan karena kentang goreng diklaim tercipta di Belgia.

Duta Besar Kerajaan Belgia Patrick Herman menyatakan jika di abad ke-15 kentang sudah masuk Eropa termasuk Belgia. Awalnya masyarakat hanya tahu proses pengolahannya secara dikukus, namun akhirnya konsep menggoreng ditemukan.

"Kentang goreng bukan milik Prancis, tapi punya Belgia," ujar Patrick dalam acara temu media untuk keterlibatan Belgia membawa kentang goreng di Salon International de l'Alimentation Interfood 2017, Senin (20/11).

Terlebih lagi, Patrick menjelaskan, jika negaranya memiliki kedai kentang goreng di mana pun dan menjadi camilan andalan yang harus dicicipi wisatawan. Keberadaan kentang goreng di Beldia bahkan menjadi ikon selaiknya cokelat dan keju.

Fakta lain yang dibeberakan, Prancis bukan negara dengan ekspor terbesar untuk bahan baku tersebut. Justru di daratan Eropa, Belgia merupakan negara dengan ekspor terbesar, mengalahkan Prancis, Jerman, dan Belanda.

Berada dalam satu daratan membuat produk kentang goreng Belgia atau dikenal dengan frites membuatnya hampir sama dengan kentang goreng Prancis. Bedanya Belgia memiliki keunggulan sebab dapat mengembangkan pertanian dan varietas dari kentang.

Patrick pun menginginkan orang-orang mulai bisa mengenal frites yang memang sudah tersebar di seluruh dunia. Apalagi Belgia memiliki sejarah panjang dengan kentang.

Industri kentang di Belgia sebagian besar dikelola oleh keluarga secara turun-menurun sejak masa pertanian kentang dimulai. Mereka memiliki tradisi kuat dan menjunjung standar serta kualitas.

Dengan kondisi tersebut, sudah selaiknya penggunaan kata french fries dapat disandingkan dengan frites. Minimal, Patcrik berharap, Indonesia bisa menerima lebih banyakan keberadaan produk mereka ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement