REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) mengaku jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata Danau Tambing, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah menurun drastis. Penurunan terjadi setelah objek wisata di kawasan hutan lindung itu rusak akibat gempa bumi akhir Mei 2017.
Kepala Balai Besar TNLL Sudayatna di lokasi Danau Tambing, sekitar 90an km dari Kota Palu, Ahad (12/11) mengatakan, dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi membuat sejumlah fasilitas di dalam kawasan objek wisata Danau Tambing mengalami kerusakan berat.
Bahkan, tanah yang ada di dalam kawasan terbelah-belah dan air danau saat itu sempat naik ke daratan hingga 20 meter sehingga beberapa spot untuk foto dan jalan yang di bangun di pinggir danau terendam.
Meski air danau yang sempat naik ke daratan sekarang ini sudah surut, tetapi masih ada sekitar 10 meter lagi daratan yang menjadi danau. "Ini faktor utama yang membuat kunjungan wisatawan menurun dalam beberapa bulan terakhir ini," kata Sudayatna.
Ia mengatakan sebelum gempa bumi, wisatawan yang datang pada hari libur, Sabtu, dan Ahad mencapai 1.500 orang per hari, namun kini hanya 400-600 orang per hari. Dia menambahkan kerugian yang dialami akibat gempa bumi mencapai ratusan juta rupiah, khusus dari kerusakan sarana dan fasilitas infrastruktur.
Sudayatna berharap pada 2018, objek wisata yang terletak di atas ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut itu kembali banyak dikunjungi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.