REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kerajaan Thailand dipastikan bakal ditutup untuk wisawatan hingga akhir Oktober ini. Penutupan menyusul upacara kremasi bagi raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober 2016.
Kremasi yang akan disiarkan secara langsung ini akan digelar upacara lima hari 25-29 Oktober. Berlangsung di komplek seluas 78.000 meter persegi di lapangan kerajaan dekat Istana Kerajaan.
Bhumibol, raja yang memegang tahta terlama di dunia selama 70 tahun ini merupakan sosok pemersatu di tengah banyaknya konflik dan kudeta militer. Takhtanya yang lama ini membuat tidak semua orang tahu siapa pemimpin kerajaan selain anak dari Bhumibol, King Maha Vajiralongkorn yang naik tahta tahun lalu sebagai raja ke-10 pada dinasti Charki yang berusia 235 tahun.
Pada saat itu pemerintah Thailand meminta masyarakat untuk mengenakan pakaian hitam untuk meratapi raja mereka dan menahan diri dari perayaan publik selama setahun.
Dibangun pada 1782, Istana Raja Bangkok mendapat urutan ke delapan dalam majalah Travel + Leisure sebgai tempat dengan pengunjung terbanyak di asia dan urutan ke 40 di dunia pada 2016. Istana tersebut telah menyambut 8 juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Untuk beberapa tahun terakhir mereka menerima lebih dari 10 juta pengunjung lokal yang datang untuk memberikan doa bagi raja. Istana Kerajaan kembali dibuka 30 Oktober, seperti yang dilansir dalam laman Dw.