Jumat 06 Oct 2017 19:18 WIB

Promosi Wisata ke Komunitas Perlu Dikembangkan

Sejumlah yacht berada di Nongsa, Batam (ilustrasi).
Foto: M N Kanwa/antara
Sejumlah yacht berada di Nongsa, Batam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dinilai perlu mengembangkan promosi kepada komunitas minat khusus seperti komunitas yacht di Phuket dan Muslim di Thailand Selatan yang memiliki anak-anak yang bersekolah dan belajar di Indonesia.

"Apabila dilakukan secara terus menerus akan dapat meningkatkan warga Thailand yang berkunjung ke Indonesia," kata Vice Consul Konsulat RI di Songkhla, Thailand, Rendy Hadiputra Hadi, Jumat, di tengah kegiatan "sales mission" Kemenpar di tiga kota di Thailand, yakni Phuket, Chiang Mai, dan Bangkok.

Karena itu, menurut dia, sales mission yang diselenggarakan di Phuket, Thailand Selatan telah sejalan dengan upaya KRI Songkhla mempromosikan pariwisata Indonesia. Rendy mengatakan, Kemenpar perlu juga melakukan promosi kepada wisatawan asing yang berada di Thailand, mengingat negara itu menerima sekitar 30 juta wisatawan asing serta promosi dan fasilitasi untuk terbentuknya jaringan antara operator tour.

Ia menjelaskan, dari total outbond wisatawan Thailand pada 2015 yang berjumlah 9,65 juta, Indonesia menjadi destinasi favorit ke-12 bagi warga Thailand.

Tujuan utama warga Thailand adalah negara yang berbatasan darat dengan Thailand yaitu Laos, Myanmar, dan Malaysia.

Karena itu, katanya, KRI Songkhla saat ini tengah mengidentifikasi kelompok turis Thailand yang mengunjungi Malaysia sebanyak 1,3 juta orang, dengan tujuan untuk setidaknya mengarahkan 10 persen dari mereka untuk berkunjung ke destinasi wisata di Batam dan Aceh, agar dapat secara signifikan meningkatan jumlah wisatawan Thailand ke Indonesia.

Sementara itu, katanya, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Thailand Selatan pada 2016 tercatat 101.609 orang.

Wisatawan Indonesia tersebut masuk ke wilayah Thailand Selatan melalui Provinsi Songkhla (62,721), Provinsi Phuket (24,596), Provinsi Krabi (3,907), Provinsi Narathiwat (3,481), Provinsi Suratthani (1,049), Provinsi Yala (4,551), dan Provinsi Satun (1,304).

Rendy menjelaskan sejumlah upaya KRI Songkhla dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Thailand ke Indonesia antara lain, promosi langsung kepada publik melalui pementasan budaya, promosi kuliner, promosi iklan pariwisata di mobil operasional Konsulat, serta mengisi sebagai panelis dalam berbagai seminar.

Selain itu, melakukan promosi kepada pelaku industri pariwisata di Thailand Selatan, di mana KRI selama ini berupaya mempertemukan operator travel Thailand Selatan dengan rekannya di Indonesia. "Sasaran yang ingin dicapai adalah agar tour operator Thailand memiliki paket wisata Indonesia yang dapat dijual kepada kalangan kelas menengah warga Thailand Selatan yang berpotensi untuk mengunjungi Indonesia," katanya.

KRI juga melakukan promosi kepada institusi dan sekolah di Thailand Selatan khususnya yang memiliki program study tour keluar Thailand. "Harapannya agar institusi tersebut memilih mengunjungi Indonesia seperti wilayah Sumatera, Batam yang dekat dengan Thailand Selatan, menggantikan tujuan umum study tour mereka seperti ke Malaysia dan Singapura," kata Rendy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement