REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jackie Chan memuji teknologi karena membuat para pemeran pengganti alias stuntman menjadi lebih aman. Menurutnya, teknologi menghadirkan banyak terobosan untuk film laga sehingga menurunkan risiko terluka pemeran pengganti.
"Saya rasa ini luar biasa. Ketika saya masih muda, saya mempertaruhkan nyawa untuk melakukan banyak aksi," ujar aktor 63 tahun asal Hong Kong itu, dikutip dari laman Belfast Telegraph.
Ia menyebutkan salah satu perbandingan dalam aksi kejar-kejaran mobil. Jika dulu tim produksi benar-benar membuat mobil terbalik dan menyakiti banyak stuntman, kini hanya perlu layar hijau atau green screen.
Chan yang dianggap sebagai rajanya aksi laga menyebut terobosan itu sangat brilian dalam pembuatan film. Tidak masuk akal dan kurang tepat jika produksi film sampai harus menyakiti diri sendiri, apalagi menyebabkan ada pemeran yang tewas.
Meski teknologi sudah lebih canggih dibandingkan berdekade silam, kasus kematian stuntman masih tak bisa dihindarkan pada 2017. Pemeran pengganti John Bernecker meninggal karena terjatuh saat pengambilan gambar film The Walking Dead serta Joi Harris pada Deadpool 2.
Menanggapi risiko kecelakaan tersebut, Chan bertekad tetap melakukan aksi laga sendiri tanpa pemeran pengganti. Ia tidak ingin meredupkan ekspektasi penonton seperti pada film-film terdahulu, tetapi menyatakan akan memperhatikan keselamatan diri, juga para aktornya.
"Saat ini, ketika saya membuat film, saya melindungi semua tim stunt karena selama bertahun-tahun begitu banyak orang terluka," kata pengisi suara Master Wu dalam film The Lego Ninjago Movie itu.