REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - The Warehouse Hotel merupakan salah satu hotel tertua yang dibangun pada 1895 di sepanjang Singapore River. Hotel ini memadukan unsur budaya dan sejarah Singapura sehingga menjadi sebuah ikonik.
Dalam sejarahnya, The Warehouse Hotel menjadi bagian dari rute perdagangan Selat Malaka. Kala itu, daerah ini merupakan sarang komunitas rahasia, aktivitas bawah tanah, dan penyulingan minuman keras.
Kini, sebagian besar dari sejarah itu telah hilang, The Warehouse Hotel telah menjadi hotel independen dengan 37 kamar yang berfokus pada warisan dan budaya lokal. Desain properti warisan independen di tepi Singapore River tersebut telah dibuka sejak Januari tahun ini.
Properti ini dimiliki oleh I Hotels, didesain oleh badan lokal Asylum dan perusahaan lokal Zarch Collaboratives memimpin rehabilitasi arsitekturalnya. Kepala desainer dan pendiri Asylum, Chris Lee telah mengembangkan bangunan yang penuh gaya dan bernuansa misterius, seperti bangunan aslinya yang berfungsi sebagai godown atau gudang selama puncak perdagangan rempah-rempah Singapura.
Dekorasi dan perabotannya merupakan perpaduan masa lampau dan era modern Singapura, menghadirkan suasana bernuansa industri tetapi tetap ramah.
"Fokus kami adalah melindungi warisan properti, sekaligus menciptakan perspektif yang baru untuk istilah 'industri'. Lingkungannya hangat dan modern agar tidak terkesan hanya tenggelam dalam sejarahnya pada masa lampau," kata Chris, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (27/9).
Seluruh portofolio kulinernya dirancang oleh Chef Willin Low yang sudah sangat diakui. Dia adalah Chef Mitra untuk restoran andalan hotel, Po.
Chef Low juga membuat menu untuk sarapan, bersantap di kamar dan bar lobi. Sebagai pendiri Wild Rocket, salah satu dari 50 restoran terbaik di Asia pelopor Mod-Sin ini telah membangkitkan kembali cita rasa masa lalu yang begitu disukai dan menyajikan berbagai hidangan lokal favorit, dengan interpretasi baru dengan hanya menggunakan bahan-bahan Asia terbaik eksklusif untuk hotel.
Hidangan khasnya termasuk Charcoal-grilled Iberico Satay, Spicy Tamarind Barramundi dan Carabinero Prawns & Konbu Mee. Po adalah penghormatan untuk popo, Bahasa Mandarin untuk nenek serta kekayaan warisan kuliner Singapura.