REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musik jaz tak jarang memiliki makna tersendiri untuk penikmatnya. Bagi gitaris dan pencipta lagu Tohpati, jazz merupakan musik edukasi atau memiliki muatan pendidikan.
"Jazz itu seperti edukasi. Orang pingin pintar ya dengerin jazz. Menurut saya gitu," ucapnya di Jakarta, Senin (18/9).
Hal senada juga dikatakan pemain bas salah satu personel grup musik Tohpati Bertiga, Indro Hardjodikoro. Beberapa tahun terakhir ini ia bertolak ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk mengedukasi musisi lokal di sana soal musik jazz.
"Berkali-kali saya diundang di kedai kopi Bandini Koffie (di Lombok) untuk edukasi anak-anak Lombok yang mana market (jaz) luar biasa dan sayang itu tempatnya bagus, budaya bagus, dan harus lebih bagus lagi," kata Indro.
Nantinya ia akan tampil dalam sebuah acara jazz bertajuk Senggigi Sunset Jazz 2017 pada 22-23 September 2017 mendatang di pelataran Killa Hotel Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Senggigi Sunset Jazz yang diselenggarakan oleh Pemda Kab. Lombok Barat bekerja sama dengan Archiss dan Jazz & World Music Festival tahun ini dipastikan gratis dan terbuka untuk umum seperti tahun lalu.
"Kami juga mau edukasi musisi lokal, kalau jazz tidak hanya swing dan sebagainya, tapi ada jenis-jenis lainnya dan paling tidak ada referensi lain buat musisi-musisi lokal," ujarnya.