Senin 18 Sep 2017 10:01 WIB

Wisatawan India Makin Minati Liburan di Bali

 Wisatawan mancanegara beraktifitas di salah satu hotel berbintang di kawasan Nusa Dua,Bali, Jumat (25/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wisatawan mancanegara beraktifitas di salah satu hotel berbintang di kawasan Nusa Dua,Bali, Jumat (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan India yang berlibur ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 155.261 orang selama periode Januari-Juli 2017. Angka itu meningkat 47.634 orang (44,26 persen) dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 107.627 orang.

"Mereka menggunakan pesawat yang terbang langsung dari negaranya melalui Bandara Ngurah Rai Bali sebanyak 154.117 orang dan 1.144 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Senin (18/9).

Adi mengatakan, wisatawan India menempati peringkat ketiga setelah Cina dan Australia dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata ini. India peringkatnya selalu naik, berkat masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali, semula pada Januari 2016 menempati peringkat keenam, sekarang melonjak ke posisi tiga, melampaui wisatawan Jepang, Inggris, dan Prancis.

Inggris kini berada pada peringkat empat, Jepang pada urutan lima dan Prancis pada posisi sembilan. Adi menjelaskan, India mampu memberikan kontribusi sebesar 4,56 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 3,40 juta orang selama periode Januari-Juli 2017, meningkat 23,50 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 2,75 juta orang.

Sedangkan China mampu memberikan kontribusi 26,24 persen, menyusul Australia 18,91 persen, Inggris di posisi ke empat 4,05 persen, Jepang 4,01 persen, Amerika Serikat 3,46 persen, Korea Selatan 3,13 persen, Malaysia 2,84 persen, Prancis 2,78 persen, dan Jerman 2,71 persen.

Peningkatan kunjungan wisatawan India ke Bali berkat adanya persamaan seni budaya dan agama Hindu yang tumbuh dan berkembang subur di negeri seberang, terutama di Pulau Dewata. Begitupula semakin baik hubungan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan India, khususnya Bali, sehingga mampu mendorong bertambah ramai wisatawan asal Negeri Ramayana menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali.

Bali menindaklanjuti kerja sama yang cukup baik tersebut, sehingga diharapkan di masa mendatang semakin banyak wisatawan India melakukan perjalanan wisata ke Bali, selain masyarakat Bali sendiri juga mulai bergairah melaksanakan tirtayatra (perjalan suci) ke India.

Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi dalam kesempatan terpisah sebelumnya mengatakan maskapai penerbangan berbiaya murah AirAsia Indonesia menjadwalkan pembukaan rute baru dari Denpasar, Bali menuju Kolkata, India pada Oktober 2017 untuk mengakomodasi tingginya kunjungan wisatawan dari negeri itu ke Pulau Dewata.

Ia berharap jaringan konektivitas AirAsia yang semakin kuat akan mendorong industri pariwisata, dan berkontribusi pada perekonomian di Bali. Pembukaan rute baru tersebut merupakan yang kedua setelah sebelumnya pada Mei 2017 juga membuka rute ke Mumbai berbarengan dengan rute perdana ke Tokyo, Jepang dari Bali.

Berkaca dari penerbangan Bali-Mumbai, Rifai mengatakan tingkat keterisian penumpang rata-rata mencapai di atas 80 persen, respons pasar yang dinilai signifikan untuk rute baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement