Senin 19 Dec 2016 08:42 WIB

Bali Jadi Incaran Turis India di 2017

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Wisata Pulau Bali
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wisata Pulau Bali

REPUBLIKA.CO.ID, Menyambut datangnya tahun baru 2017, kurang afdol rasanya bila tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri untuk berlibur. Jika Anda selalu menyisihkan waktu untuk liburan, tentu sudah mulai menyiapkan daftar tempat wisata apa saja yang akan dikunjungi pada tahun mendatang.

Masyarakat pun berbondong-bondong mulai merencanakan liburan mereka untuk menutup tahun 2016, mulai dari menyiapkan cuti jauh hari hingga berburu tiket murah di situs-situs perjalanan wisata. Mereka lebih banyak memilih menghabiskan pergantian tahun di luar kota atau luar negeri.

Seperti dilansir dari situs The Indian Express, Senin (19/12), berdasarkan hasil sebuah pencarian biro perjalanan, Skyscanner, terdapat satu negara yakni Selandia Baru yang bakal ramai dikunjungi wisatawan pada akhir tahun 2016. Dan dua destinasi negara seperti Bali serta Singapura yang akan menjadi primadona tujuan wisata pada 2017 mendatang.

Sebenarnya tren wisata pada tahun mendatang tidak terlalu mengejutkan, tiga destinasi negara yakni Singapura, Bali dan Malaysia terus mendominasi daftar perjalanan paling populer. Hasil ini didapatkan setelah mengumpulkan data wisatawan pada 2013 lalu, di mana terdapat lima negara yang mengalami kenaikan untuk tujuan wisatawan.

Pertama, Australia, negara paling ambisus untuk menarik wisatawan sejak 2013, bahkan kenaikannya mencapai 67 persen. Kemudian, disusul oleh Malaysia 46 persen, Maladewa 22 persen dan Afrika Selatan 11 persen. Sementara Malaysia dan Maladewa merupakan destinasi palig populer pada masa lalu, Afrika Selatan merupakan negara yang paling sering dikunjungi wisatawan asal India, biasanya mereka melakukan pertualangan.

Sedangkan wisata dengan tujuan Benua Eropa, biasanya wisatawan memilih berkunjung seperti di Budapest, Madrid dan Amsterdam.

"Setiap tahun kami (Skyscanner) menemukan wisatawan asal India sebab pada tahun lalu kami melihat daftar wisatawan tersebut paling mendominasi tujuan Asia Selatan. Namun, pada 2017 terdapat pergeseran untuk menggabukan destinasi jarak dekat dan jauh misal dari Australia dan Eropa. Ini merupakan indikasi pada perubahan pola pikir masyarakat terhadap sebuah perjalanan wisata, bahkan ini cenderung lebih sederhana dan mudah," ujar Manajer Skyscanner India, Reshmi Roy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement