Sabtu 09 Sep 2017 06:06 WIB

11 Mitos Keliru tentang Ibu Bekerja (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Perempuan bekerja
Foto: pixabay
Perempuan bekerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap ibu bisa melakukan hal tak mungkin menjadi mungkin, termasuk menjadi ibu sembari bekerja dalam waktu bersamaan. Tantangan terbesar ibu akhir-akhir ini adalah menepis mitos yang melekat pada ibu bekerja.

Banyak orang masih percaya bahwa wanita bisa membesarkan anaknya atau melakukan pekerjaan mereka, namun tak bisa melakukan keduanya. Semua orang tahu hal ini tak sepenuhnya benar, sebab jutaan wanita di luar sana tetap bisa bekerja sembari mengurus keluarganya, dilansir dari Womanitely.

Ibu bekerja tidak produktif

Hal yang terjadi justru sebaliknya. Kebanyakan wanita lebih produktif ketika mereka bekerja sekaligus menjadi orang tua. Mereka tahu ada banyak piring kotor di dapur, banyak pakaian kotor di mesin cuci, atau jam sarapan anak-anak di pagi hari, sehingga menemukan cara untuk menyelesaikan pekerjaan rumah lebih cerdas dan efisien. Bagi ibu bekerja, motivasi utama adalah melakukan yang terbaik bagi pekerjaan mereka sambil menjadi ibu atau orang tua yang baik bagi anak-anaknya.

Ibu bekerja susah bahagia

Ini juga tidak benar. Ibu bekerja selalu mencari kesempatan untuk menemukan suka cita di setiap aktivitas mereka sehari-hari. Mereka misalnya bisa bahagia saat makan siang bersama teman-teman kantor, dan berusaha pulang lebih cepat supaya bisa makan malam bersama keluarga di rumah dan menemani anak-anaknya tidur lebih awal.

Gaji hanya untuk membayar pengasuh

Gaji pengasuh atau jasa tempat penitipan anak memang terbilang mahal. Banyak ibu akhirnya memutuskan tinggal di rumah bersama anak-anak, sehingga tak perlu mengeluarkan biaya untuk itu.

Mitos ini salah. Ibu yang bekerja tahu tujuan mereka bekerja bukan hanya membantu ekonomi keluarga. Sebaliknya, mereka ingin terus menumbuhkan kreativitas diri dan memberi makan jiwa mereka. Mereka memang benar membutuhkan uang, namun mereka ingin dihargai atas keterampilannya sebagai perempuan di luar keterampilan membesarkan anak-anak.

Ibu bekerja kekurangan waktu mengurus anak

Ibu zaman sekarang sesungguhnya mencurahkan lebih banyak waktu merawat anak dibanding ibu-ibu di era sebelumnya. Pada era 1965, ibu bekerja rata-rata hanya menghabiskan tiga jam untuk mengasuh anak di rumah. Waktunya bertambah dua kali lipat pada 2003. Itu semua karena ibu modern semakin terampil melakukan semua pekerjaan sekaligus.

Ibu bekerja tidak sebanyak bapak bekerja

Pria dan wanita pekerja pada dasarnya memiliki jam kerja sama. Masalah sebenarnya di sini bukan tentang berapa jam mereka bekerja, sebaliknya tentang mendefinisikan pekerjaan. Pekerjaan ibu di rumah adalah pekerjaan yang tidak dibayar dengan gaji. Masyarakat harus bisa mendefinisikan apa arti dari bekerja. Peran ibu di rumah sesungguhnya dikategorikan sebagai pekerjaan di luar kantor.

Ibu bekerja tidak efisien di tempat kerja

Studi 2014 menunjukkan ibu bekerja bahkan bisa mengungguli bapak bekerja dan wanita yang masih single atau belum mempunyai anak di tempat kerja. Ibu bekerja sesungguhnya lebih produktif. Meski kehadiran anak bisa mengurangi produktivitas mereka, namun mereka bisa menyelesaikan pekerjaan jauh lebih efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement