REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecukupan nutrisi juga menjadi perhatian bagi orang tua yang memilih metode pemberian Baby Lead Weaning (BLW). Sebab, ada kecenderungan anak yang diberikan MPASI dengan BLW akan mengalami kekurangan zat besi, yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang yang optimal.
Kecukupan nutrisi juga menjadi perhatian drg Andria Diarti SpKGA, spesialis kedokteran gigi anak. Pertumbuhan gigi si kecil, secara kasat mata terlihat di usia 6 bulan, di mana gigi sulung pertama tumbuh.
“Kemampuan mengunyah makanan sangat terkait dengan pertumbuhan gigi, sehingga pengenalan makanan padat pertama pada anak sebaiknya dimulai dengan makanan lumat,” ujarnya di Jakarta, Senin (4/9).
Meskipun gigi sulung muncul di usia 6 bulan, sebenarnya proses pertumbuhan gigi sudah dimulai sejak usia kehamilan 6 minggu dan pembentukan email gigi sulung dimulai sejak usia kehamilan 14 minggu. Kecukupan gizi sangat berdampak pada pembentukan rahang dan gigi kelak.
“Ketika pemberian makan dengan metode BLW menyebabkan kekurangan nutrisi tentu berdampak pada pertumbuhan gigi,” ujar drg. Andria.
Di satu sisi, memang ada dampak positif metode BLW yakni pemberian makanan bertesktur dapat merangsang pertumbuhan gigi karena menguatkan otot-otot pengunyahan dan menstimulasi lengkung rahang bertumbuhn. Dengan lengkung gigi bertambah, maka tempat tumbuh gigi semakin lebar sehingga gigi mudah tumbuh.
“Tetapi sekali lagi, tetap harus diperhatikan kebutuhan nutrisi agar gigi tumbuh optimal dan sempurna. Terutama untuk kebutuhan kalsifikasi makhota gigi yang membutuhkan zat gizi terutama kalsium,” tegas Andria.
Meskipun pilihan metode pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah hak sepnuhnya orang tua, tetapi tetap harus mempertimbangkan kecukupan gizi dan keamanan metode yang dipilih. Usia 0-2 tahun adalan periode emas tumbuh kembang, di mana kebutuhan nutrisi sangat penting.
Sejauh ini penelitian terhadap BLW masih bersifat observasional, sehingga manfaat dan keamanannya belum terlalu jelas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika