REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mempromosikan Taman Soekarno di Pusat Kota Singaraja sebagai cagar budaya, pusat edukasi dan data tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Senin (24/7), mengatakan, kawasan yang digagas Bupati Agus Suradnyana ini dimulai dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sukasada yang nantinya diberi nama Taman Bung Karno.
Kawasan tersebut akan membentang dari Kantor Bupati Buleleng yang sempat dijadikan Istana Kepresidenan oleh Sukarno dan Rumah Ibunda Sukarno, Rai Srimben di lingkungan Bale Agung.
Sutjidra mengungkapkan, situs-situs ini akan terus dilestarikan di Kabupaten Buleleng sehingga menjadi salah satu ciri khas dari Kota Singaraja. "Hal ini merupakan suatu upaya untuk melestarikan situs sejarah dimana di Buleleng dikenal sebagai tempat lahirnya Ibunda dari Bung Karno," katanya.
Saat ini, kata dia, persiapan pembentukan kawasan sudah berjalan. Persiapan pencanangan kawasan promosi ini juga sudah disinergikan dengan kegiatan internasional yang akan diselenggarakan oleh Undiksha, yaitu Simposium Internasional Teknologi Nuklir.
Kegiatan itu yang berlangsung pada 10 sampai dengan 11 Agustus 2017 yang dihadiri oleh 300 delegasi dari 14 negara.
Simposium ini juga akan berdampak pada Kabupaten Buleleng karena akan ada perjanjian-perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani terutama mengenai pemanfaatan teknologi nuklir.
"Simposium akan dibuka oleh anggota Wantimpres Prof Sidarto Danusubroto dan rencananya ditutup oleh Menko PMK Puan Maharani sekaligus mencanangkan langsung Kawasan Promosi Sukarno Heritage ini," ujar Wabup Sutjidra.