Kamis 13 Jul 2017 18:02 WIB

Parade Kuda Sandelwood Perkenalkan Pulau Sumba

Parade 1001 Kuda Sandelwood.
Foto: pesona.indonesia.travel
Parade 1001 Kuda Sandelwood.

REPUBLIKA.CO.ID, WEERABULA -- Budayawan dari Sumba Barat Daya Pater Robert Ramone menilai Parade 1.001 Kuda Sandelwood yang telah digelar di daratan Pulau Sumba membuat wisatawan lebih mengenal pulau tersebut.

"Dengan parade ini Sumba lebih dikenal tidak lagi dibingungkan antara Sumba dan Sumbawa," katanya kepada Antara di Waetabula, Sumba Barat Daya, Kamis (13/7).

Ia mengaku banyak orang ketika diberitahukan pulau Sumba, pikiran mereka hanya tertuju pada Sumbawa yang letaknya ada di NTB. Padahal kuda jenis sandelwood itu hanya ada di Pulau Sumba yang kini terkenal dengan hotel terbaik di dunia.

Pulau Sumba merupakan lokasi populasi ternak kuda terbesar di seluruh Indonesia dan tidak ada di daerah lain. Di samping itu juga Parade 1.001 Kuda Sandelwood ini juga menjadi satu harapan besar agar menjadi sebuah promosi pariwisata yang besar bagi Sumba.

"Selain itu juga Parade Kuda Sandel bisa mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mencintai kudanya karena saat ini banyak masyarakat Sumba yang menjual kudanya keluar dari Sumba," tuturnya.

Budayawan ini juga mengapresiasi inisiasi dari pemerintah Provinsi NTT yang telah menyelenggarakan Parade Kuda Sandelwood yang telah dilakukan 3-12 Juli yang pada saat penutupannya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Kita berharap agar Parade Kuda Sandelwood ini memberikan dampak yang positif bagi pembangunan khususnya bagi pariwisata di Sumba ini," ujarnya.

Kuda sandelwood adalah kuda berukuran lebih kecil dibandingkan kuda pada umumnya. Menurut Pater Robert, populasinya kian menurun di Pulau Sumba jika dibandingkan saat pada 20 tahun sebelumnya.

Bagi masyarakat Sumba, kuda diartikan sebagai kekuatan dan ketangkasan. Tidak heran jika dalam setiap tenunan ikat Sumba terdapat gambar kuda. Bahkan seorang raja pada zaman kerajaan juga digambarkan sebagai seekor kuda yang kuat dan perkasa.

"Di samping itu juga jika dalam kehidupan sehari-hari kuda sandelwood sering digunakan sebagai alat transportasi. Ini terlihat dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Bahkan dalam adat perkawinan, kuda juga sering digunakan sebagai alat untuk mahar yang harus diterima oleh pihak wanita," tuturnya.

Kuda sandelwood, menurut dia, walaupun kecil dan pendek namun kekuatannya lebih besar jika dibandingkan dengan kuda yang biasa digunakan untuk pacuan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement