REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah penelitian menyebutkan, manusia menghabiskan sepertiga dari total umurnya untuk tidur, termasuk saat tidur di tempat tidur atau kasur. Namun ternyata tempat tidur atau kasur berpotensi menimbulkan bahaya tersendri bagi kesehatan manusia.
Tempat tidur atau kasur, yang biasanya ditutupi alas atau sprei, dapat menjadi 'sarang' jamur dan bakteri. Menurut ahli microbiologi dari Universitas New York, Philip Tierno, bakteri dan jamur bisa berkembang di balik lipatan atau kerut yang ada di sprei tempat tidur.
''Untuk mencegah berkembangnya jamur dan bakteri ini, sprei tempat tidur sebaiknya dicuci atau diganti sepekan sekali,'' ujarnya seperti dikutip The Independent, Selasa (3/7).
Secara umum, selama satu tahun, manusia mengeluarkan sekitar 23 galon keringat pada saat tidur, baik itu saat cuaca panas ataupun lembab. Kelembapan yang ada di sprei kasur ini menjadikan sprei kasur sebagai tempat ideal tumbuhnya bakteri dan jamur. Berdasarkan hasil penelitian, bantal-bantal, baik dari bahan bulu angsa ataupun sintetis, dalam waktu 1,5 hingga 20 tahun terkontaminasi sekitar 16 jenis jamur.
Tidak hanya berasal dari keringat dan tubuh manusia, jamur-jamur ini juga bisa berasal dari bulu hewan, serat, dan kotoran debu. Tierno menyebutkan, penumpukan jamur dan mikroba lain di kasur tersebut setidaknya terjadi dalam satu pekan. Hal itu sudah cukup untuk membuat kita bersin. Pasalnya, bakteri dan mikroba itu begitu dekat dengan hidung dan mulut kita.
''Bahkan, jika Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu atau pun alergi apapun, Anda akan tetap mengeluarkan respon-respon seperti alergi, seperti bersin-bersin,'' katanya.
Satu atau dua pekan adalah waktu yang cukup untuk membuat sprei tempat tidur kita terkontaminasi bakteri, jamur, ataupun mikroba lainnya. Kondisi ini akan membuat Anda mengalami rasa tidak nyaman di tenggorokan, terlebih buat Anda yang memiliki riwayat alergi.
''Analoginya seperti saat Anda menyentuh kotoran di jalan, tentu Anda ingin segera mencuci tangan Anda. Jika Anda bisa melihat bakteri, mikroba, atau jamur yang ada di sprei Anda, tentu Anda akan berpikir dua kali, 'apakah saya benar-benar akan tidur di situ','' tutur Tierno.