Jumat 30 Jun 2017 17:00 WIB

Mustafa Debu: Kopi Nusantara Jauh Lebih Enak!

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Didi Purwadi
Musisi muslim sufi Mustafa Debu
Foto: ROL
Musisi muslim sufi Mustafa Debu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komposer musik islami, Kumayl Mustafa Daood, mengaku lebih menyukai kopi asli Nusantara dibanding kopi yang berasal dari luar negeri. Apalagi, kopi yang ada di Indonesia banyak ragamnya dan bahkan terkenal hingga ke mancanegara.

Sebut saja kopi Gayo, kopi Toraja dan lainnya. Apalagi, sambungnya, setiap daerah punya kekhasan masing-masing, mulai dari jenis kopi, cara menyanggrainya, hingga penyajiannya sangat beragam. Demikian juga halnya kopi yang ada di daerah Lombok memiliki keunikan dan cita rasa yang berbeda. "Hasilnya, kopi nusantara itu enak," aku Mustafa kepada Republika.co.id, Jumat (30/6).

Pentolan grup musik bernama Debu ini tak menampik jika sebelumnya dia dan sejumlah teman-temannya  kerap minum-minum kopi di kedai Starbukcs. Namun setelah berkeliling di Tanah Air, kopi yang ada di nusantara jauh lebih enak dan bercita rasa tinggi. Termasuk soal kemasan dan penyajian tak kalah dengan kopi yang dikelola Starbucks.

Karena itu, katanya, masyarakat di Tanah Air mestinya merasa bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT bahwa begitu banyaknya ragam kopi yang ada di Indonesia. Dengan rasa syukur itulah muncul rasa kebanggaan bahwa kopi yang ada di Tanah Air jauh lebih enak dan berkualitas.

"Orang luar (asing) saja bangga-banggain kopi Gayo, kopi Toraja dan lainnya bahkan belajar di sini, kok kita nggak? Ini ironi," ujarnya seraya mengatakan soal rasa syukur dan kebanggaan tidak melulu pada produk kopi saja melainkan juga komoditas lainnya yang ada di Tanah Air. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement