REPUBLIKA.CO.ID, Pemandangan alam yang eksotis membuat jumlah pengunjung situs warisan dunia Machu Picchu terus meningkat hingga taraf yang cukup mengkhawatirkan UNESCO. Demi melindungi situs bersejarah ini, Pemerintah Peru mengeluarkan peraturan baru bagi para wisatawan.
Per 1 Juli, Pemerintah Peru secara resmi akan menerapkan sistem tiket baru di mana pengunjung atau wisatawan harus masuk ke dalam situs didampingi oleh pemandu wisata atau operator tur. Wisatawan pun harus memilih satu dari dua waktu berkunjung yang ditetapkan pemerintah, yaitu pada pukul 06.00 pagi hingga siang atau siang hingga pukul 17.30 sore.
Meski hanya ada dua pilihan waktu, pengunjung masih berkesempatan untuk berada di Maccu Pichu sepajang hari. Syaratnya, pengunjung harus membeli dua tiket di mana satu tiket untuk akses masuk di pagi sampai siang hari dan satu tiket lainnya untuk akses masuk di siang hingga sore hari.
Di samping itu, peraturan baru ini juga hanya mengizinkan pengunjung untuk melewati satu dari tiga jalur yang sudah ditentukan sepanjang Maccu Picchu. Hal ini menutup kemungkinan bagi pengunjung untuk menjelajahi rute-rute lain secara bebas.
Dengan peraturan baru ini, jumlah pengunjung Maccu Pichu akan menjadi lebih terbatas. Pada waktu kunjungan pagi, jumlah pengunjung yang bisa masuk ke dalam situs diperkirakan sebanyak 3.257 orang. Sedangkan pada waktu kunjungan siang, jumlah pengunjung yang bisa masuk diperkirakan sebanyak 2.673 orang.
Melalui peraturan baru ini, diharapkan jumlah pengunjung yang terus meningkat dapat terkendali dan kondisi Maccu Pichu pun bisa terjaga. Jika kondisi Maccu Pichu sampai rusak, situs bersejarah ini memiliki kemungkinan besar untuk masuk ke dalam daftar situs budaya yang terancam punah dari UNESCO.
Peraturan baru ini akan diterapkan minimal selama dua tahun ke depan. Selama peraturan baru ini diterapkan, Pemerintah Peru juga akan menentukan langkah selanjutnya dalam menjaga Maccu Pichu dari kerusakan, dikutip dari Travel and Leisure.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
