REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Memberikan kebebasan kepada anak untuk menggunakan smartphone tak ubahnya memberikan mereka satu gram kokain. Pernyataan itu diungkapkan seorang terapis anak di Inggris untuk menggambarkan betapa smartphone bisa menyebabkan kecanduan layaknya seseorang kecanduan narkotika.
Mandy Saligari, yang juga merupakan Kepala Klinik Harley Street Charter di Inggris, mengingatkan kepada para orangtua agar lebih ketat mengawasi anaknya bermain smartphone. Waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja untuk berkirim pesan melalui Snapchat atau Instagram sama bahayanya dengan kecanduan narkotika dan alkohol.
“Saya selalu katakan kepada para orangtua, ketika Anda memberikan tablet atau smartphone kepada anak-anak itu sama saja menyodorkan mereka anggur atau cola,” katanya dalam sebuah konferensi pendidikan di London.
Kecanduan smartphone punya efek yang sama ke otak seperti orang yang kecanduan alkohol atau narkotika. Dilansir dari laman Independent, survei di Inggris menunjukkan sepertiga anak-anak usia 12-15 tahun mengaku tidak punya aktivitas yang seimbang antara bermain telepon pintar dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Ketika seseorang sudah kecanduan sesuatu, maka candu itu akan berpengaruh terhadap perilakunya di masa yang akan datang,” imbuh Saligary. Dalam hal kecanduan smartphone, Saligari mencontohkan adanya potensi terjadi obsesi terhadap makanan, menyakiti diri sendiri, hingga sexting.
Efek smartphone terhadap anak-anak dan remaja cukup meresahkan di Inggris. “Dalam sepuluh tahun terakhir terjadi peningkatan pasien secara dramatis di klinik kami,” kata Saligary. Sebanyak dua pertiga pasien di Klinik Harley Street Charter yang berusia 16-20 tahun datang demi mencari terapi penyembuhan akibat kecanduan smartphone.