Selasa 11 Apr 2017 10:15 WIB

Begini Dampak Alergi pada Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak Alergi makan ikan (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin madani
Anak Alergi makan ikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof Budi Setiabudiawan, SpA(k), M. Kes, mengatakan jika alergi dibiarkan maka akan memberikan dampak dalam jangka pendek juga jangka panjang. Alergi menurutnya bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak.

“Anak dengan alergi mengalami keterlambatan pertumbuhan karena berhubungan dengan jenis dan durasi pantang makanan,” ujarnya dalam acara media gathering Sarihusada. Selain itu, lanjutnya, kalau telat atau tidak optimal tata laksana maka akan mempengaruhi kesehatan anak yang alergi setelah dewasa. “Anak alergi berisiko meningkatnya penyakit degeneratif, misalnya penyakit jantung, obesitas, hipertensi, kencing manis dan lainnya,” ujarnya.

 

Bukan hanya itu, alergi pada anak juga akan mempengaruhi ekonomi keluarga. Di mana sang anak sering sakit, butuh biaya lebih untuk berobat dan membeli obat. Dan orangtua yang sering mengantar anak ke rumah sakit seringkali meninggalkan pekerjaan dan ini akan mempengaruhi tingkat ekonomi.

Prof Budi menambahkan anak alergi juga akan mengalami gangguan psikologis. Dia akan stres, bahkan orangtuanya juga. Serta bisa menurunkan kualitas hidup si kecil. Senada, Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani S.Psi., M. Psi, juga mengatakan tidak hanya secara fisik, alergi juga dapat mempengaruhi sisi psikologis bunda maupun si kecil. Menurutnya saat orangtua memiliki anak dengan alergi, apalagi alergi protein susu sapi yang lebih sulit dihindari dibandingkan alergi makanan lainnya, mereka akan mengalami masalah pengasuhan anak yang kompleks. "Orangtua bisa mengalami stres, cemas berlebih, hingga merasa gagal dalam mengasuh anak.”

Lebih lanjut, si kecil yang memiliki alergi protein susu sapi juga rentan mengalami stres dan kecemasan berlebihan. Mereka jadi kehilangan keceriaan dan tidak bisa bermain dengan bebas karena kekhawatiran bunda atas munculnya alergi sewaktu-waktu.

Selain itu, karena mereka perlu menghindari konsumsi makanan dan minuman pemicu alergi, kegiatan sederhana seperti bertukar bekal pun dapat menjadi momen yang mengkhawatirkan karena mungkin mengandung alergen. Stres bisa muncul jika teman-temannya menganggap aneh, menjauhi atau menolak berteman karena si kecil alergi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement