REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menggelar Global Halal Travel Alliance (GHTA) di Kuala Lumpur, Kamis (6/4). Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara di Asia Tenggara (Asean) meliputi Malaysia, Singapura, Thailand, Laos, dan Filipina.
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Pengembangan Wisata Halal Kemenpar RI Riyanto Sofyan mempresentasikan tentang potensi pariwisata halal bagi perekonomian Asean. "Kita perlu bergabung untuk mengelola wisata halal agar semakin berkembang," ujarnya dalam presentasi.
Melalui pertemuan tersebut beberapa negara di Asean akan bekerja sama untuk menggarap para turis Muslim dari semua negara agar datang ke Indonesia serta negara lainnya. Pasalnya pada 2015 ada sebanyak 116 juta turis Muslim dari berbagai negara, dan diprediksi akan terus bertambah.
"Kita juga akan perkenalkan platform yang bisa digunakan semua halal travel agent di Asean. Jadi bisa saling menjual seperti cross selling bisa dibilang konsorsium," jelas Riyanto. Nantinya travel tur halal yang telah bergabung dapat langsung mengakses website www.halaltravelalliance.com.
Indonesia sendiri menargetkan tahun ini dapat menargetkan sekitar tiga juta wisatawan mancanegara (wisman) Muslim. Sebelumnya pada 2016 sebanyak 2,5 juta wisman Muslim telah mengunjungi Tanah Air.