Rabu 29 Mar 2017 08:36 WIB

Delapan Alasan Utama Orang tidak Traveling

Rep: desy susilawati/ Red: Esthi Maharani
Traveling
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Traveling

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang yang malas traveling. Padahal traveling memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk menyegarkan kembali pikiran setelah bekerja. Sebenarnya apa sih alasan sebagian orang memilih untuk tidak traveling? Penasaran?

ZEN Rooms (www.zenrooms.com) mengadakan survei untuk mengidentifikasi beberapa alasan utama yang sering mencegah orang untuk traveling. Inilah alasan umum yang digunakan orang. Manakah yang merupakan alasan Anda?

1. Tidak punya dana (84 persen)

Head of communications at ZEN Rooms, Polina Leman menjelaskan alasan ini terdengar terlalu klise, apalagi jika Anda tahu kalau perencanaan jauh-jauh hari selalu bisa dilakukan. Plus saat ini banyak sekali penawaran menarik yang ditawarkan oleh maskapai serta hotel di lokasi yang ingin dituju.

2. Terlalu banyak pekerjaan dan susah dapat cuti dari kantor (72 persen)

Anda harus ingat jika cuti adalah hak karyawan. Lagipula tak ada perusahaan yang bisa melarang karywannya cuti kok, asal Anda sudah menyelesaikan pekerjaan sebelum liburan. Selain itu, selalu ada opsi untuk menyelesaikan pekerjaan di sela liburan. Harus meeting? Tinggal Skype atau Facebook Video Call. Free wifi pun ada di mana-mana. So, #noexcuse.

3. Tidak ada teman atau pasangan yang bisa diajak traveling bareng (67 persen)

Traveling membuka lebar-lebar kemungkinan bagi Anda untuk bertemu orang baru, orang-orang lokal, dan sesama traveler – yang mungkin bisa diajak untuk trip berikutnya. Anda juga bisa gunakan aplikasi traveling seperti Couchsurfing atau ikut komunitas untuk menemukan teman nge-trip. Psst, tak sedikit lho orang yang malah bertemu jodoh dari traveling.

4. Bahasa ibu yang dipakai di tempat tujuan traveling bukan bahasa Anda pakai (48 persen)

Lalu kenapa Anda tidak traveling sambil mempelajari bahasa baru? Voyager c’est amusant… atau traveling itu menyenangkan! Anda selalu bisa menggunakan aplikasi Google Translate atau Duolinggo untuk mempelajari bahasa baru.

5. Traveling bisa besok-besok. Masih banyak urusan lain yang harus didahulukan (46 persen)

Tanpa sadar, Anda pun sudah berusia 80 tahun dan tidak bisa menikmati perjalanan karena fisik yang tak lagi mendukung. Nikmati hidup Anda saat ini dan jelajahi seluruh isi bumi selagi mampu karena Anda tak akan pernah bisa memprediksi hari esok.

6. Kesulitan atau kebingungan merencanakan sebuah trip (41 persen)

Take it slow. Jika Anda kesulitan, mulai satu per satu, dari menentukan tujuan, mencari promo tiket pesawat dan penginapan, hingga bikin itinerary. Beberapa aplikasi bahkan bisa Anda unduh untuk membantu merencanakan trip impian, seperti Roadtrippers, Plnnr, dan Tripit.

7. Kemananan. Takut karena sepertinya akan banyak kriminalitas di tempat asing (23 persen)

Fyi, kriminalitas itu bisa terjadi di mana saja – bahkan di rumah sekalipun yang Anda pikir paling aman. Yang perlu diingat adalah untuk terus membuka pikiran dan tetap waspada.

8. Malas. Tidak punya motivasi untuk traveling (35 persen)

Kalau malas yang jadi alasannya, berarti harus Anda sendiri yang menemukan motivasi dalam diri. Untuk memotivasi diri, Anda bisa mulai dengan mem-follow beberapa akun Instagram inspiratif yang menampilkan gambar-gambar destinasi wisata menarik, kebudayaan, kegiatan seru para traveler, hingga makanan di suatu tempat yang menggugah selera. Jadi kenapa masih mencari banyak alasan untuk tidak jalan-jalan lebih sering?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement