Jumat 17 Mar 2017 13:33 WIB

Anak 13 Tahun Sudah Tahu Mana yang Wajar dan tidak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anak mengobrol.
Foto: Republika/Amin madani
Ibu dan anak mengobrol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Sensor Film telah meloloskan film Beauty and The Beast dan menetapkannya bisa ditonton untuk 13 tahun ke atas. Padahal banyak kekhawatiran atas film ini karena karakter gay di dalam film ini.

Sejumlah ulama dan pemuka gereja di Malaysia dan Singapura juga telah mengeluarkan peringatan bagi anggota tempat ibadahnya untuk menjadi orangtua bijak. Yakni, orangtua yang mewaspadai gaya hidup gay di dunia modern ini.

Orangtua dengan anak di bawah 13 tahun ke bawah tentu tidak disarankan membawa anaknya menonton. Pertanyaan di beberapa orangtua namun mungkin timbul. Apakah anak usia 13 tahun sudah bisa menyaring baik buruk, terkait gaya hidup gay.

Menurut psikolog anak, Ine Indriani, boleh tidaknya anak menonton film ini tentu saja tergantung pada nilai keluarga. Tapi kalaupun menonton ia menyarankan anak didampingi. Sehingga orangtua bisa memfilter hal yang tidak dinginkan.

Orangtua juga bisa tahu seberapa anak memiliki persepsi tentang gay. Dan, itu akan memacu orangtua untuk lebih tahu lebih dalam, bagaimana supaya anak tidak terkena kontaminasi lebih jauh.

Ine mengatakan anak usia tersebut sudah tahu mana yang benar dan tidak, mana yang wajar atau tidak. Bahkan anak usai 13 tahun yang kritis bisa berkata pada orangtuanya mengenai gay itu. Dia justru balik bertanya mengapa di luar negeri, perilaku gay itu suatu yang sah-sah saja.

“Itu kan jadi diskusi dengan orangtua, orangtua harus lebih pintar dari anaknya dong, harus tahu informasinya. Dan dikembalikan dengan nilai agama,” ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (17/3).

Anak usia 13 tahun sudah bisa diajak diskusi. Apalagi anak sekarang pintar, pengetahuannya banyak dari laman pencarian di internet dan segala macam. Sehingga sangat mudah mereka untuk diajak diskusi.

Bagaimana kalau anak mencari sumber informasi sendiri? Menurut Ine, hal itu tidak bisa dihindari, makanya perlu untuk diskusi dan sebaiknya orangtua tahu teman anak siapa saja, mereka membicarakan apa. Orangtua juga sebaiknya menjadi teman dan pendengar yang baik untuk anak.

“Dari rumah sudah dikuatkan dulu, ketika diskusi dengan teman sudah punya landasan dari orangtua jadi dia miliki ilmu lebih jauh, anak jadi lebih kritis, bisa lebih filter kalau diskusi, daripada melarang terlalu kuat, tiba-tiba di belakang anak main belakang,” tambahnya.

Karena itulah anak usia 13 tahun tetap harus didampingi, tetap harus diskusi, supaya orangtua juga tahu mengenai kondisi anaknya. Jangan sampai, tahu-tahu sudah besar, ternyata anaknya gay. “Dengan komunikasi, orangtua jadi lebih tahu anak saya pendapatnya bagaimana sih, tentang kondisi kayak gini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement