Kamis 09 Mar 2017 14:02 WIB

WR Supratman Berjuang dengan Pena dan Biola

Wage Rudolf Supratman
Foto:

Kekeliruan berawal pada 1957. Saat itu, ada tim dari Jakarta yang melacak asal-usul WR Supratman ke Desa Somangari. Tapi, karena masih trauma seperti pengalaman zaman Belanda, keluarga beserta pak kadesnya juga tutup mulut. Mereka ingat pernah dikejar-kejar Belanda yang menanyakan tempat persembunyian Wage.

Hal itu terjadi saat Wage pulang kampung pada 1935. Namanya sudah dikenal sebagai komponis lagu "Indonesia Raya". Tapi karena posisinya sebagai pencipta lagu itu, perangkat Desa Somangari tahun 1932-1935 pernah dibikin repot. Berulang kali polisi Belanda mencari WR Supratman yang berasal dari kampung itu. Tapi, kepala desa berhasil melindungi bahwa ia tak kenal dengan nama itu. Di kampung Somangari juga tak ada orang bernama WR Supratman.

Trauma itulah yang membuat perangkat desa tetap tutup mulut, saat tim Jakarta datang pada 1957. Karena yang ditanya tutup mulut, akhirnya untuk mengejar waktu, Tim Jakarta terpaksa menetapkan bahwa WR Supratman lahir di Mister Cornelis (Jatinegara) pada 9 Maret 1903.

“Ya sejak itulah sejarah kelahiran almarhum WR Supratman berbelok,” ujar Supardjo, mantan lurah Somangari (1985-1993).

Apa pun tentang Wage, tetapi proklamator Bung Karno pernah berkata dengan penuh kebanggaan dan dengan intonasi yang sangat meyakinkan. “Lagu kebangsaan yang paling indah dan menggetarkan kalbu di dunia ini adalah lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’!”

Pernyataan Bung Karno didukung komponis Cornel Simanjuntak. Menurut Cornel, dibandingkan lagu-lagu kebangsaan lain yang umumnya berdurasi setengah menit, bahkan ada yang hanya 19 detik, ‘Indonesia Raya’ memang jauh lebih panjang.

Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan oleh orang Belgia bernama Jos Cleber. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari presiden Sukarno. Katanya, “’Indonesia Raya’ menjadi lagu kebangsaan yang agung, namun gagah berani.”

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement