Ahad 26 Feb 2017 07:53 WIB

Hanya Sepertiga Orang Tua yang Bantu Anak Makan Sehat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Anak makan sehat
Foto: flickr
Anak makan sehat

REPUBLIKA.CO.ID, LANSING -- Semua orangtua sepakat pentingnya makanan sehat bagi anak-anak. Namun, dalam praktik sehari-hari, hanya sepertiga orangtua yang membantu anak-anak mereka yang berusia 4-18 tahun untuk membentuk kebiasaan makan makanan sehat.

Berdasarkan jajak pendapat dalam laporan University of Michigan CS Mott Children's Hospital National Poll on Children's Health, lebih dari setengah responden yakin anak mereka lebih banyak makan makanan sehat. Hanya seperempat responden yang mengaku anak mereka makan makanan tidak sehat. Tantangannya ada pada harga, kenyamanan, dan pilihan anak.

''Sebagian besar orangtua paham, mereka harus menyediakan makanan sehat untuk anak-anak. Tapi jadwal kerja, kegiatan anak, dan perbedaan preferensi makanan membuat menyiapkan makanan sehat menjadi pengalaman buruk,'' kata direktur penelitian ini, Sarah Clark seperti dikutip Science Daily, awal pekan ini.

Ketegangan antara membelikan makanan yang anak suka dengan makanan sehat bisa jadi perjuangan sendiri. Banyak orangtua yang harus berjuang keras menghabiskan waktu dan uang agat anak mereka kontinyu memakan makanan sehat.

Sebagian besar orangtua dalam penelitian ini setuju akan pentingnya makanan sehat bagi anak mereka. Tapi satu di antara lima orangtua yang setuju membatasi asupan makanan tak sehat dalam menu anak mereka. 16 persen orangtua juga memandang tak terlalu penting membatasi asupan gula pada anak.

Secara umum, orangtua dari anak remaja kurang begitu khawatir soal kebiasaan makanan tak sehat anak mereka dibanding pada orang tua yang memiliki anak kecil.

''Memang lebih mudah punya kebiasaan 'nyaman' yang nampaknya mudah dan murah. Tapi begitu makanan tak sehat jadi kebiasaan pola makan, akan lebih sulit mengajak anak hidup sehat saat mereka dewasa,'' kata Clark.

Banyak makanan cepat saji yang punya kandungan gula, lemak, dan kalori berlebih yang menyebabkan kegemukan di masa kanak-kanak serta gangguan kesehatan lainnya. Namun, persoalan lainnya adalah tak semua orang tua benar-benar tahu apa itu makanan sehat. Sebab penggunaan label organik, rendak gula, rendah lemak, dan yang sejenisnya secara tidak konsisten pada kemasan makanan juga memusingkan orang tua. Hal ini tentu kian menantang bagi keluarga dengan pendidikan dan pendapatan rendah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement