REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Gita Cinta SMA yang populer pada 1979 akan kembali diangkat (remake). Film yang mengisahkan cerita cinta karakter Galih dan Ratna ini dibuat ulang oleh 360°Synergy dan Nant Entertainment dengan judul Galih dan Ratna.
Sutradara muda berbakat Lucky Kuswandi akan mengarahkan film tersebut dengan gaya kekinian. Cerita cinta Galih dan Ratna akan kembali diangkat dengan konsep millennial termasuk elemen musik dan proses kreatif di dalamnya.
Produser film Galih dan Ratna Sendi Sugiharto mengatakan, bukan perihal mudah untuk kembali mengangkat sebuah film besar. Termasuk film Gita Cinta SMA yang diperankan Rano Karno dan Yessy Gusman pada tahun 1979.
Karena itu ia berterima kasih kepada banyak pihak yang mendukung proses film yang direncanakan tayang pada bulan Maret mendatang.
"Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan film Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu kami sangat mengapresiasi sekali dukungan asuransi Jagadiri terhadap film lokal,” ujar Sendi Sugiharto.
Dengan menyasar generasi millennial, yakni anak muda urban dan modern yang tidak takut menjalani masa mudanya dengan cara mengekpresikan diri melalui musik, seni, gaya hidup dan hobi, film ini memberi ruang dan melibatkan para aktor dan aktris muda serta sejumlah musisi muda berbakat Indonesia.
Reginald J Hamdani, CEO PT Cetral Asia Financial, mengemukakan, hal tersebut memiliki kesamaan dengan asuransi Jagadiri yang ingin membawa perubahan segar dalam dunia asuransi di Indonesia melalui gaya hidup yang fun dan menyenangkan.
"Sama halnya dengan tim yang terlibat dalam film remake Galih dan Ratna, Jagadiri melibatkan anak-anak muda yang kreatif, fun dan dinamis yang ingin membawa perubahan besar dengan membuat asuransi digital yang simple, pasti, terjangkau dan tanpa beban," ujar Reginald dalam keterangan tertulis, Senin (30/1).
Sementara Priska Sari Kurniawan, VP Strategic Marketing PT Central Asia Finacial mengatakan, dukungan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada karya sineas muda berbakat Indonesia yang turut memajukan film nasional dengan gaya mereka.
"Dan semoga film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri kita. Harapan yang sama bagi asuransi nasional bahwa segala pembaruan yang kita lakukan bersama untuk perkembangan industri asuransi dapat menjadikan asuransi lokal sebagai tuan rumah di Indonesia nantinya,” kata dia.