REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditinggal orang terdekat atau terkasih tentu sangat menyedihkan. Namun bagaimana kemudian kita bisa bangkit dan menjadi seseorang yang baru setelah itu, adalah hal yang harus diraih.
Inilah yang menjadi garis besar dari lima novel dalam "The Blue Valley Series". Kelima novel tersebut milik Rinaldo Batubara berjudul "Elegi Rinaldo", karya Aditia Yudis berjudul "Senandika Prisma", Robin Wijaya berjudul "Melankolia Ninna", Dyah Rinni berjudul "Asa Ayuni", dan Erlin Natawira berjudul "Lara Miya".
"Kaitan di setiap novel tentu ada. Pertama dri cerita itu sendiri, semua tokoh utama pernah kehilangan seseorang yang berarti dari hidupnya, dan semua tokoh utama tinggal di tempat yang sama yakni di Blue Valley. Jadi yang tinggal di situ seperti terkutuk menjadi orang yang mengharu biru," ujar Robin Wijaya dalam peluncuran "The Blue Valley Series" beberapa waktu lalu.
Deden Ridwan selaku Editor in Chief Falcon Publishing mengatakan, pemilihan tema tersebut tidak lepas dari ketertarikan pasar terhadap tema tersebut. Namun ia mengatakan, pihaknya tidak ingin sekadar menghadirkan cerita sedih akan rasa kehilangan yang hanya membuat seseorang tersedu-sedu.
"Kelemahan dari cerita sedih adalah yang tersedu-sedu, tapi kita inginnya tidak seperti itu. Bahwa ketika pembaca membaca, mereka tidak hanya sedih tapi juga ternispirasi," kata dia.
"bagaimana karakter yang ada di dalam buku dibuat berkembang. Dari orang yang merasa kehilangan lalu berjuang menjadi orang yang lebih baik dan berhasil mengembangkan karakter," ujar Deden.
Sementara pemilihan lima novel sekaligus dalam rilisan perdana Falcon Publishing, menurut Deden sebagai bagian dari bentuk promosi.
"Kita riset apa yang menarik dan sesuatu yang baru. Akhirnya terpikir merilis serial Blue Valley ini. Sepertinya belum ada novel yang dirilis langsung lima buku," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
