Senin 28 Nov 2016 09:40 WIB

Pilih Pospak atau Popok Kain?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Bayi pakai popok
Foto: humptybumptykids.com
Bayi pakai popok

REPUBLIKA.CO.ID, Kurang tidur, berat badan, ASI sedikit selalu menjadi dilema kebanyakan ibu baru di setahun pertama kehidupan buah hatinya. Ada lagi yang sering membuat bimbang, yakni pilihan menggunakan popok sekali pakai (pospak) atau popok kain.

Beberapa orang tua menyukai pospak karena tak ada kewajiban membersihkannya. Beberapa orang tua lain kebingungan, bukankah popok kain lebih ramah lingkungan dan pospak biasanya mengandung bahan kimia yang menyebabkan bayi rentan ruam popok.

Sebetulnya, mana yang lebih baik? Penelitian menunjukkan pospak dan popok kain sama-sama memengaruhi lingkungan hanya dengan cara berbeda. Pospak membutuhkan lebih banyak bahan baku untuk memproduksi, menghasilkan lebih banyak tumpukan bekas di tempat pembuangan sampah dan penguraiannya memerlukan waktu lama. Pospak juga menciptakan polusi udara lebih banyak dalam proses pabrikasinya.

Dokter anak di Nebraska, Laura A Jana meneliti kontroversi penggunaan pospak dengan popok kain atau yang kini lebih populer disebut cloth diaper (clodi). Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat mendukung penggunaan popok kain.

"Pospak masuk ke dalam kategori sampah kota yang berarti membutuhkan tempat pembuangan sampah dengan faslitas modern yang dirancang, dioperasikan, dan dimonitor untuk memastikan lingkungan terjaga dari kontaminan aliran limbah padatnya," kata juru bicara EPA, dilansir dari Web MD, Senin (28/11).

Ruam popok bisa berasal dari gesekan di kulit bayi terus menerus, kelembaban, urin, dan feses. Ruam bisa juga disebabkan jamur, seperti Candida albicans. Kebanyakan dokter anak menilai pospak dan popok kain sebetulnya sama-sama bisa mencegah iritasi ruam.

Banyak pospak yang kini tetap kering di pantat bayi. Orang tua juga bisa meminimalkan jam penggunaan popok kain pada anaknya supaya tidak terus kontak dengan urin dan feses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement