Ahad 27 Nov 2016 12:25 WIB

Sentuhan Ibu Pengaruhi Masa Depan Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anaknya.
Foto: ist
Ibu dan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sentuhan ibu sebaiknya diberikan sejak anak lahir ke dunia ini. Sebab menurut psikolog Lembaga Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), Vera Itabiliana Hadiwidjojo, hal ini memberikan dampak positif pada masa depan anak. 

Vera mengatakan sentuhan yang didapat anak sejak kecil akan membekas di hati anak sampai usia berapapun. Karena sentuhan ibu membuat anak nyaman sehingga membekas sebegitu dalamnya. "Ibu tuh sentuhannya sakti sekali. Yang sakit bisa sembuh. Memang sebegitu dahsyatnya sampai terbawa saat kita usia berapapun. Seperti rumah yang kita bisa pulang ke situ kalau galau ada masalah," ujarnya dalam konferensi pers kampanye NIVEA #PSILOVEMAMA, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan berdasarkan penelitian anak-anak yang lebih sering dapat sentuhan ibu, kemampuan emosi sosialnya lebih tinggi. Dalam sebuah penelitian antara ibu dan anak, mereka diberikan waktu bermain. Anak bermain ibu di sampingnya. Si ibu dan anak difilmkan tanpa diberi tahu tujuannya. Ketika bermain ada yang senang menyentuh anaknya misalnya diusap, dipegang pipinya. Ada juga yang kurang menyentuh. 

Setelah aktivitas tersebut mereka diteliti kembali. Ditemukan bahwa anak yang sering disentuh ibunya,  bagian otak yang mengatur emosi, empati lebih aktif karena lebih sering disentuh ibu.

"Seseorang yang tumbuh dengan kontak fisik atau sentuhan lebih banyak sewaktu kecil, cenderung lebih mampu menurunkan tingkat stres, memiliki rasa percaya terhadap orang lain, dan mudah bergaul," tambahnya.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Brauer, J. Xiao, Y., Poulain, T. Friederici, A,  & Schirmer, A., 2016 yang menyatakan bahwa anak yang mendapatkan sentuhan kasih sayang dari sang ibu memiliki tingkat kemampuan emosional dan bersosialiasi lebih tinggi ketika dewasa.

Selain itu fungsi kognitif anak lebih kuat serta ketahanan anak terhadap stres lebih kuat, anak jadi lebih tangguh. "Anak merasa hadapi dunia mantap. Sentuhan ibu membuat anak merasa bisa diterima di dunia. Anak lebih gigih lebih tangguh," ujarnya.

Bentuk sentuhan bisa diberikan sejak anak baru lahir. Ibu bisa menyentuh, menggendong, memandikan dan merawat anak. Hal ini menurut Vera juga membuat anak mengenal bagian tubuh anak mulai dari kepala hingga kaki.  "Ini cikal bakal konsep diri anak. Hal simpel tapi bermakna," tambahnya.

Kenyamanan secara fisik dan pengasuhan yang sensitif adalah kunci untuk membangun kepercayaan sejak masa kecil, yang akan menjadi dasar terjalinnya kelekatan dan secara kontinu menetapkan harapan bahwa dunia merupakan tempat yang baik dan menyenangkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement