Ahad 27 Nov 2016 12:17 WIB

Sentuhan Ibu Harus Dimulai Sejak Anak Lahir

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan bayinya.
Foto: Pixabay
Ibu dan bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Lembaga Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan masa depan anak dipengaruhi oleh sentuhan ibu. Apa alasannya?

Menurutnya sentuhan ibu harus muncul sejak anak lahir ke dunia ini. Awalnya anak berada dalam kandungan ibu. Dia merasa serba nyaman dan hangat di dalam rahim ibu. Semua kebutuhannya terpenuhi tanpa meminta dan tanpa menangis. 

Namun begitu dilahirkan ke dunia, anak berada di luar kandungan ibu. Ia tidak lagi hangat. Ketika membutuhkan sesuatu anak harus menangis. 

Di satu tahun pertama inilah anak mulai belajar apakah dunia luar senyaman kandungan ibu. Apakah dunia luar mencintai dan membutuhkan dirinya. "Sentuhan ibu di tahun pertama kehidupan anak bisa membangun kepercayaan anak terhadap dunia luar. Dan ini penting sekali," ujarnya dalam konferensi pers kampanye NIVEA #PSILOVEMAMA di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan sentuhan fisik bagaimana ibu membelai, menggendong, saat baru pertama kali lahir skin to skin contact supaya anak merasakan sentuhan kontak fisik dengan ibu. Peran sentuhan ini besar, membuat bayi merasa ternyata dunia di luar nyaman dan lembut untuk dia dan bisa memenuhi kebutuhannya.

"Sehingga ketika di dunia luar, sentuhan ibu akan menjadi dasar anak ke depan. Bagaimana hubungan sosial dan emosional anak. Positif terhadap orang lain bersikap lembut, itu dimulai di dunia tahun pertama anak lewat sentuhan seorang ibu," tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement